Sama halnya dengan Sumanto, Partai Ummat masih menjadi persoalan. Ambang batas parlemen (Parliement Thresshold) masih menjadi penghambat utama bagi Partai Ummat untuk bisa mendudukkan wakil di Senayan.
4️⃣ H. Ito Hadi Sista, S.S (PPP)
Asal Nag. Pematang Panjang, Kec. Sijunjung. Dibandingkan empat caleg DPR RI asal Sijunjung lainnya, Ito Hadi Sista bisa dikatakan paling minim pengalaman politik. Meski baru terjun ke dunia politik, tapi berani dan percaya diri langsung maju dan bertarung ke tingkat pusat.
Jika berkaca pada Pileg 2019 lalu, PPP tidak berhasil mengamankan satu kursi di Dapil Sumbar 1. PPP dengan perolehan suara 141.865 tidak mampu mengantarkan wakil di Senayan.
Artinya, sangat sulit bagi seorang Ito Hadi Siata yang sama sekali belum ada basis pemilih untuk mampu merebut satu kursi di Dapil Sumbar 1.
Kondisi ini diperparah oleh komposisi caleg internal dari PPP yang dianggap tidak punya basis yang jelas. Dua dari delapan caleg PPP berdomisili di luar Sumbar sudah barang tentu, kedua caleg tersebut tidak memiliki basis yang cukup kuat untuk mendulang suara maksimal di Pileg 2024. Hal ini tentu menjadi pertanyaan, seberapa mampukah PPP dengan formasi caleg seperti ini mampu merebut minimal satu kursi di Dapil Sumbar 1?
5️⃣ Drs. H. Marlis, MM (NasDem)
Asal Nagari Pamuatan, Kec. Kupitan, domisili di Padang dan Dharmasraya. Nasdem saat ini memiliki satu kursi dan berpotensi mampu mendudukkan dua kursi pada Pileg 2024.
Kursi diprediksi akan ada dua, tinggal menghitung siapa yang akan duduk di kursi tersebut. Marlis dinilai merupakan kandidat terkuat yang bisa menguasai medan tempur 2024. Pasalnya caleg DPR RI dari Partai NasDem No. Urut 8 ini memiliki basis jelas, mengusai peta politik karena pernah memimpin ketua parpol di Sumatra Barat, bahkan secara leadership Marlis pernah dua periode menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat. Pengalaman menjadi satu-satunya tokoh yang pernah menjadi ketua di seluruh komisi di DPRD provinsi membuktikan bahwa kualitas Marlis sudah teruji.