PAYAKUMBUH, HARIANHALUAN.ID — Sebanyak 31 petugas pengawasan TPS siap untuk melakukan pengawasan selama proses Pemilu pada 14 Februari mendatang di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori.
Kesiapan petugas Pengawas TPS (PTPS) itu juga diperkuat oleh Panwascam Lamposi Tigo Nagori dalam rapat kerja teknis pengawasan pemungutan suara dan perhitungan suara pada Senin (12/2) pagi di BIB Payakumbuh.
Rakernis itu, hadir Ketua Panwascam Latina Adrimas, Komisioner Panwascam Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sangketa Dedi Kurniawan, Komisioner Panwascam Divisi Hukum dan Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Camat Lamposi Dicki Engla Mardianto, Ketua LKAAM Lamposi Syafrizal Datuak Damuanso Omeh, Polsek Payakumbuh dan seluruh petugas PTPS.
Ketua Panwascam Lamposi Tigo Nagori Adrimas mengatakan suksesnya Pemilu juga tergantung pengawasan di TPS. Menurutnya, seluruh potensi pelanggaran, banyak terjadi di TPS. Yaitu dari pemungutan suara atau saat penghitungan suara.
“Bisa saja petugas di TPS seperti KPPS menyalahkan wewenang mereka. Atau bisa terjadi penggelembungan suara. Bisa juga kesalahan KPPS dalam pemberian surat suara. Karena itu penting peran dari PTPS dihari pemilihan. Kita sebagai pengawas, harus suudzon terhadap penyelenggara ,”ujar Adrimas.
Ketua Panwascam Lamposi Tigo Nagori itu memotivasi seluruh petugas PTPS bahwasanya PTPS merupakan pemilik wewenang tertinggi dalam pengawasan di TPS.
Kemudian, Ketua LKAAM Lamposi Tigo Nagori Syafrizal Datuak Damuanso Omeh mengatakan, petugas PTPS harus mampu menyelesaikan apabila ada persoalan yang terjadi di TPS dan PTPS pun harus menguasai setiap relugasi soal Pemilu. Berdasarkan data di LKAAM Lamposi, katanya, ada sebanyak 6 niniak mamak atau datuak yang maju sebagai Caleg.
Sementara Wakapolsek Payakumbuh AKP Erizon mengatakan, saat dihari Pemilu nanti PTPS harus banyak bertanya terutama terhadap petugas yang sudah berpengalaman. Selain itu, PTPS perlu meningkatkan berkoordinasi dengan seluruh petugas yang ada di TPS.(h/ddg)