Dengan memanfaatkan berbagai aplikasi Platform E-Commerce atau market place yang tersedia, generasi millenial dan Gen-Z berpeluang menggarap ceruk segmentasi bisnis ini.
Entah sebagai petani millenial yang menerapkan mekanisasi pertanian, pelaku usaha industri pengolahan, atau bahkan sebagai distributor pengendali rantai pasokan produk hasil bumi berkualitas premium.
“Ini telah banyak dilakukan para petani dan pengusaha Millenial di luar sana. Peluang dan potensi ini terbuka lebar. Anak muda Lima Puluh Kota tentu punya peluang untuk terjun kedalam ceruk potensial ini,” ucapnya.
Yogi Nofrizal menekankan, komitmen dengan berpihak kepada generasi muda tidaklah sulit untuk diwujudkan. Sebab faktanya, kaum Millenial maupun Gen-Z, adalah masyarakat yang melek teknologi dan mudah beradaptasi.
“Oleh karena itu, isu-isu ini cukup menarik dibahas karena terkait seberapa baik kita mengelola bonus demografi, serta, seberapa baik pula dampaknya terhadap perekonomian, terutama lapangan kerja produktif di Kabupaten Lima Puluh Kota,” pungkasnya. (*)