PADANG, HARIANHALUAN.ID—Bendahara Umum (Bendum) Pemuda Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) Sumatra Barat (Sumbar), Yogi Nofrizal mengajak generasi muda Kabupaten Limapuluh Kota untuk terlibat aktif dengan ikut berpartisipasi pada pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.
Yogi Nofrizal menegaskan, komposisi pemilih di Pilkada Lima Puluh Kota nanti, didominasi kelompok Millenial dan Generasi Z. Sehingga kaum muda menentukan nasib pembangunan yang akan berjalan di Luhak Nan Bungsu selama lima tahun kedepan.
“Selaku kalangan masyarakat yang cukup tahu tentang perkembangan zaman tentu sangat rugi melewatkan momentum pilkada untuk tidak berpartisipasi. Karena generasi muda berkepentingan dengan efek demografi yang berdampak terhadap nasib generasi muda, maka sewajarnya anak muda berkomitmen dengan kepala daerah yang mampu menawarkan inspirasi baru untuk 50 Kota ke depan, ” ujarnya Kamis (6/6/2024).
Pengusaha muda yang berlatar belakang aktivis pergerakan mahasiswa ini menuturkan, tantangan yang akan dihadapi generasi muda di Kabupaten Lima Puluh Kota maupun daerah lainnya di Sumatra Barat, sesungguhnya sangatlah luar biasa kompleks.
Mulai dari terbatasnya lapangan pekerjaan, meningkatnya biaya hidup, hingga sulitnya melepaskan diri dari beban finansial Sandwich Generation. Oleh karena itu, komitmen terhadap isu-isu tersebut harus menjadi percakapan lebih awal.
“Kita perlu memaksimalkan potensi daerah untuk menumbuh kembangkan ekonomi kerakyatan. Sebab, bagaimanapun Kabupaten Lima Puluh Kota ini punya banyak sekali potensi yang bisa dimaksimalkan dan digarap para pemuda-pemudi yang kreatif dan berani mengambil resiko,” ucapnya.
Yogi Nofrizal menekankan, selain terletak di jalur sutra perdagangan lintas provinsi, daerah di utara Sumbar ini, juga telah menjadi sumber dari segala komoditas pertanian, perkebunan, kehutanan hingga peternakan yang membanjiri daerah lain maupun provinsi tetangga seperti Riau.
Dengan memanfaatkan berbagai aplikasi Platform E-Commerce atau market place yang tersedia, generasi millenial dan Gen-Z berpeluang menggarap ceruk segmentasi bisnis ini.
Entah sebagai petani millenial yang menerapkan mekanisasi pertanian, pelaku usaha industri pengolahan, atau bahkan sebagai distributor pengendali rantai pasokan produk hasil bumi berkualitas premium.
“Ini telah banyak dilakukan para petani dan pengusaha Millenial di luar sana. Peluang dan potensi ini terbuka lebar. Anak muda Lima Puluh Kota tentu punya peluang untuk terjun kedalam ceruk potensial ini,” ucapnya.
Yogi Nofrizal menekankan, komitmen dengan berpihak kepada generasi muda tidaklah sulit untuk diwujudkan. Sebab faktanya, kaum Millenial maupun Gen-Z, adalah masyarakat yang melek teknologi dan mudah beradaptasi.
“Oleh karena itu, isu-isu ini cukup menarik dibahas karena terkait seberapa baik kita mengelola bonus demografi, serta, seberapa baik pula dampaknya terhadap perekonomian, terutama lapangan kerja produktif di Kabupaten Lima Puluh Kota,” pungkasnya. (*)