Ia menuturkan setelah para kandidat melalui tahap fit and proper test, maka pihaknya akan melakukan survei lebih lanjut untuk kemudian dirembukkan dan diajukan kepada kepada DPP Partai Demokrat di Jakarta. “Setelah dilakukan survei, maka hasilnya akan kami ajukan kepada DPP, nanti DPP yang akan memberikan rekomendasi mengenai calon yang akan kami usung,” katanya.
Sebelumnya, ada enam kandidat yang melamar melalui Partai Demokrat. Setelah melalui beberapa tahap, kemudian mengerucut menjadi empat kandidat saja. “Mereka adalah Ekos Albar, Fadly Amran, Hendri Septa, dan Alkudri. Kami akan ajukan nama-nama ini dalam waktu dekat dan secepatnya akan diputuskan siapa yang akan kami usung menjadi calon Wali Kota Padang,” ucapnya.
Ia mengatakan, kriteria calon wali kota dari Partai Demokrat sendiri adalah mereka yang memiliki elektabilitas, berkualitas, memiliki visi dan misi yang jelas untuk melakukan perbaikan di Kota Padang, serta tahu dengan kondisi dan apa yang dibutuhkan oleh Kota Padang saat ini dan seterusnya. “Itulah kenapa uji kelayakan ini penting kami laksanakan. Kami menyaring calon yang benar-benar memiliki kriteria tersebut,” tuturnya.
Pun halnya PKS. Parpol pemenang Pileg 2024 itu hingga kini juga belum menetapkan calonnya. Koordinator Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) PKS Kota Padang, Arnedi Yarmen mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait persiapan menatap Pilkada Kota Padang. Arnedi yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Padang menyebut kemungkinan apapun masih bisa terjadi. “Perkembangan sangat dinamis belum ada yang bisa disimpulkan,” ujarnya saat dihubungi Haluan, Rabu (12/6).
Meskipun demikian, pihaknya masih terus membangun komunikasi-komunikasi politik dengan parpol lain. “Kami sedang menyiapkan calon dari PKS dan terus membangun koalisi dengan partai lain,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPD PKS Kota Padang, Muharlion. Ia belum bisa berkomentar banyak sebab anggota DPRD peraih suara terbanyak di Dapil 1 Kota Padang itu tengah menjalankan ibadah haji.