Para Tokoh Muda Berebut Tahta Wali Kota Padang

PADANG, HARIANHALUAN.ID — Peta persaingan Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Padang 2024 sudah mulai mengapung ke permukaan. Partai politik (parpol) sudah bergerak, nama-nama calon potensial pun mulai tampak. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang mencalon merupakan tokoh muda.

Salah satu kandidat dan tokoh muda yang telah dipastikan maju dengan kendaraan politiknya adalah Fadly Amran, yang akan diusung oleh Partai NasDem. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kota Padang, Osman Ayub menyatakan Partai NasDem mantap mengusung Fadly Amran pada Pilwako Padang nanti. Hal ini tak terlepas dari hasil survei elektabilitas mantan Wali Kota Padang Panjang itu yang terbilang tinggi.

“Proses terpilihnya Fadly Amran sebagai calon tetap Wali Kota Padang sama dengan proses calon lainnya. Fadly Amran juga ikut mendaftar ke NasDem. Dari proses pendaftaran tersebut, kami mengadakan survei. Setelah kami survei, keluarlah hasil survei paling tinggi itu Fadly Amran,” katanya kepada Haluan, beberapa waktu yang lalu.

Ia menyebutkan, setelah para calon melakukan pendaftaran ke NasDem, DPD Padang mengusulkan kepada Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) untuk kemudian dikoordinasikan dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Melalui koordinasi tersebut, DPP mengeluarkan mandat atau surat keputusan bahwa Fadly Amran akan diusung oleh NasDem menjadi calon Wali Kota Padang.  “Dari 11 orang yang mendaftarkan diri ke NasDem, terpilih Fadly Amran secara internal di DPD melalui koordinasi tersebut,” katanya.

Osman mengatakan, pihaknya tengah melakukan lobi politik terkait penambahan kursi agar terpenuhinya syarat untuk mengusung Fadly Amran sebagai Calon Wali Kota Padang melalui Partai NasDem.

“Kami sedang berusaha melakukan lobi politik secara struktur melalui rapat internal. Kami juga bermusyawarah bagaimana ke depannya agar Fadly Amran dapat terpilih menjadi Wali Kota Padang,” ujarnya.

Terkait calon Wakil Wali Kota Padang yang akan disandingkan dengan Fadly Amran, ia mengaku prosesnya masih dalam tahap lobi-lobi politik. Jika ada partai politik (parpol) yang akan berkoalisi mencalonkan diri dan cocok dengan Fadly Amran, maka pihaknya akan memberikan dukungan penuh.

“Tentu calon wakil wali kota ini mesti yang bisa bekerja sama dan saling memahami dengan wali kota. Mereka harus saling mendukung satu sama lain, makanya diperlukan kecocokan,” ucap Osman.

Adapun kriteria calon Wakil Wali Kota Padang nantinya akan disepakati oleh pihak parpol dan Fadly Amran sendiri.  Sama halnya dengan penetapan calon wali kota, penetapan calon wakil wali kota nantinya juga akan menyesuaikan dengan hasil survei yang dilakukan Partai NasDem.

“Harus diukur dari animo masyarakat di 11 kecamatan dan enam dapil di Kota Padang. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, kami juga menggencarkan sosialisasi untuk pemenangan Fadly Amran,” tuturnya.

 Di lain pihak, Partai Demokrat menyatakan hingga kini belum ada keputusan terkait calon yang akan diusung pada Pilwako Padang 2024. Penjaringan calon Partai Demokrat saat ini masih dalam tahap fit and proper test.

“Kami baru saja melakukan fit and proper test.  Melalui tes ini, kelayakan dan kepatutan calon akan diuji. Nanti kita lihat hasilnya apakah mereka akan dianggap layak dan patut menduduki jabatan wali kota,” ujarnya.

Ia menuturkan setelah para kandidat melalui tahap fit and proper test, maka pihaknya akan melakukan survei lebih lanjut untuk kemudian dirembukkan dan diajukan kepada kepada DPP Partai Demokrat di Jakarta. “Setelah dilakukan survei, maka hasilnya akan kami ajukan kepada DPP, nanti DPP yang akan memberikan rekomendasi mengenai calon yang akan kami usung,” katanya.

Sebelumnya, ada enam kandidat yang melamar melalui Partai Demokrat. Setelah melalui beberapa tahap, kemudian mengerucut menjadi empat kandidat saja. “Mereka adalah Ekos Albar, Fadly Amran, Hendri Septa, dan Alkudri. Kami akan ajukan nama-nama ini dalam waktu dekat dan secepatnya akan diputuskan siapa yang akan kami usung menjadi calon Wali Kota Padang,” ucapnya.

Ia mengatakan, kriteria calon wali kota dari Partai Demokrat sendiri adalah mereka yang memiliki elektabilitas, berkualitas, memiliki visi dan misi yang jelas untuk melakukan perbaikan di Kota Padang, serta tahu dengan kondisi dan apa yang dibutuhkan oleh Kota Padang saat ini dan seterusnya. “Itulah kenapa uji kelayakan ini penting kami laksanakan. Kami menyaring calon yang benar-benar memiliki kriteria tersebut,” tuturnya.

Pun halnya PKS. Parpol pemenang Pileg 2024 itu hingga kini juga belum menetapkan calonnya. Koordinator Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) PKS Kota Padang, Arnedi Yarmen mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait persiapan menatap Pilkada Kota Padang. Arnedi yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Padang menyebut kemungkinan apapun masih bisa terjadi. “Perkembangan sangat dinamis belum ada yang bisa disimpulkan,” ujarnya saat dihubungi Haluan, Rabu (12/6).

Meskipun demikian, pihaknya masih terus membangun komunikasi-komunikasi politik dengan parpol lain. “Kami sedang menyiapkan calon dari PKS dan terus membangun koalisi dengan partai lain,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPD PKS Kota Padang, Muharlion. Ia belum bisa berkomentar banyak sebab anggota DPRD peraih suara terbanyak di Dapil 1 Kota Padang itu tengah menjalankan ibadah haji.

Untuk menghadapi Pilwako Padang pada November 2024, kata Muharlion, dengan jumlah tujuh kursi di DPRD Kota Padang, PKS harus menjalin komunikasi dengan partai lain. “Sesuai arahan pusat, kami akan komunikasi dengan partai-partai yang tergabung dalam koalisi nasional, yaitu NasDem, PKB, dan Partai Ummat,” katanya.

Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan PKS juga akan berkomunikasi dengan partai-partai lain di luar koalisi nasional. “Politik itu kan dinamis, tidak ada yang tidak mungkin. PKS tidak menutup peluang berkomunikasi dengan partai mana pun,” ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun Haluan dari situs resmi PKS, saat ini salah satu kandidat kuat yang akan diusung PKS adalah Muhammad Iqbal. Diketahui, Muhammad Iqbal juga telah mendaftarkan diri ke Kantor PPP di Purus, Kota Padang, Kamis (30/5) lalu. Pendaftaran Muhamad Iqbal ini didampingi langsung oleh Rafdi yang juga anggota DPRD PKS Kota Padang beserta tim pemenangan.

Berdasarkan pengamatan Haluan, sejumlah tokoh yang sudah tidak malu-malu lagi mempromosikan dirinya sebagai kandidat calon Wali Kota Padang. Misalnya duo kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga adalah pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang, Hendri Septa-Ekos Albar.

Kemudian mantan Wali Kota Padang Panjang yang juga menjabat Ketua DPW Partai NasDem Sumbar, Fadly Amran; mantan Juru Bicara Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin, Muhammad Iqbal dari PKS; serta putra asli Kuranji, Khairul Ikhwan yang juga berasal dari PKS.

Dari Partai Gerindra muncul nama Ketua Bappilu Gerindra Sumbar, Hidayat; Ketua DPRD Kota Padang, Syafrial Kani; anggota DPRD Kota Padang, Efi Yandri Rajo Budiman; hingga kader milenial, Braditi Moulevey.

Sementara dari kalangan teknokrat dan pengusaha, mengapung nama advokat Miko Kamal;  Penasihat Direksi PT Semen Padang, Dani Faizal; Wakil Ketua Umum DPP REI, Alkudri, hingga Dokter Herman Anwar. (*)

Exit mobile version