Sejak tahun 2019 sampai sekarang, Gempita Sumbar bersama lingkaran masyarakat petani muda di Kabupaten Kota, telah berhasil menghidupkan lahan pertanian jagung di 6 hektar lahan tidur tidak produktif yang ada.
Lewat gerakan itu, tidak kurang dari Rp 50 Milliar bantuan aneka jenis dari Kementrian Pertanian RI telah dinikmati ribuan orang masyarakat petani Sumbar sejak lima tahun terakhir.
“Bahkan saat meninjau bencana di Bukik Batabuah lalu, Menteri Pertanian juga bertanya kepada saya. Apakah ada lahan seluas 40 Hektar di Sumbar yang bisa digunakan untuk melaksanakan program kolaborasi antara Kementrian dan perguruan tinggi?,”
“Nah, peluang program dari Kementrian seperti itu yang harus petani Sumbar jemput ke pusat. Kita harus pastikan seluruh program-program itu menyejahterakan. Bukannya membodohi atau memiskinkan petani,” tegasnya lagi.
Menghadapi PSU DPD RI Sumbar nanti, Nurkhalis memegang nomor urut 13 sesuai tanggal pelaksanaan PSU. Mengenakan topi caping dan berkain sarung ala Petani, Nurkhalis tampil mencolok di kertas suara PSU DPD Sumbar 2024.
Menyongsong momen langka peluang kedua menuju kursi DPD RI itu, Nurkhalis meminta doa dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Sumbar. Termasuk dari komunitas tani serta pemuda Sumbar.
Ia menegaskan, seluruh komunitas tani Sumbar harus bangkit satu derap langkah guna memastikan seluruh kebijakan pemerintah berpihak dan melindungi hak-hak petani
“Program pemerintah harus bertanggung jawab dan menyejahterakan. Program tanpa tanggung jawab, memiskinkan dan merampas hak-hak petani tidak boleh dibiarkan,” tegasnya
“Saya Nurkhalis, petani Sumatra Barat. Berjanji akan selalu berada di garda terdepan berjuang melindungi hak-hak petani. Petani Menang, perlindungan hak dan kesejahteraan petani.Mari bergerak bersama, salam perjuangan, salam petani menang,” pungkasnya. (*).