PADANG, HARIANHALUAN.ID – Setahun berkiprah sebagai Wakil Wali Kota Padang (9/5/2023-13/5/2024), Ekos Albar mengakui siap maju menjadi Bakal Calon (Balon) Wali Kota Padang.
“Saat ini kita bersabar sampai waktu yang pas untuk deklarasi, siapapun wakilnya nanti semua keputusan diserahkan kepada partai pengusung,” tuturnya.
Meskipun belum mau membocorkan kepada publik, lewat partai mana Ia akan bertarung dalam pemilihan ini, namun sejumlah kabar kuat menyebut Ekos Albar akan diusung Partai Golkar atau Demokrat.
“Doakan saja, tapi sudah mantap untuk maju. Doa saya siapapun pemimpin yang akan didapatkan nanti sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Padang,” ujarnya.
Ekos Albar nyatanya juga telah mempersiapkan sejumlah program unggulan menuju kursi orang nomor satu di Kota Padang. Meskipun ditegaskannya untuk menyusun visi misi nantinya, tentu tidak bisa mengarang saja tanpa kajian dan data. Harus berdasarkan kondisi riil Kota Padang saat ini.
Saat diulik Haluan terkait program unggulannya, Kamis (27/6/2024), ada salah satu program menarik yang akan diusung Ekos. Bukan program makan siang gratis, melainkan pemberian seragam gratis bagi pelajar.
“Program seragam gratis bagi pelajar SD hingga SMP di Kota Padang dan jika memungkinkan untuk pelajar SMA. Karena meskipun SMA bukan wewenang pemko, tetapi selagi masih di lokasi Kota Padang dan jika anggaran memungkinkan, mengapa tidak. Kita ingin memastikan peserta didik kita siap bersekolah, kita akan meningkatkan motivasinya menempuh pendidikan dan meringankan beban orang tuanya,” ujarnya.
Pemberian seragam gratis, menurut Ekos, lebih efektif dan terasa langsung manfaatnya ke masyarakat dibandingkan menambah 500 ruang kelas baru.
Program unggulan lainnya, jika terpilih, Ekos juga menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Padang mencapai Rp1 triliun di tahun pertama.
Ekos yang sehari-hari juga berkutat sebagai pengusaha ini optimis target itu bisa dicapai.
Sejalan dengan itu, ada program Padang bersih, penataan pasar raya, pembenahan pariwisata dan membuka pariwisata baru yang potensial menjadi salah satu catatan pentingnya. Hal ini, kata dia, juga nantinya akan mendukung peningkatan PAD Kota Padang.
“Pariwisata maju, PAD meningkat. Kota kita banyak potensi,” ucapnya.
Dari sisi pemerintahan, Ia juga akan melakukan sentralisasi Pemerintahan Kota Padang ke kawasan Aia Pacah.
“Meskipun tidak mudah, karena tentunya anggarannya tidak sedikit, namun perlahan bisa dilakukan agar koordinasi pemko semakin baik dan mudah jika tersentralisasi,” katanya.
Waktu lebih kurang setahun menjabat Wakil Wali Kota Padang dirasa sangat sebentar. Ekos Albar mengakui masih banyak hal yang ingin Ia benahi di ibukota provinsi ini.
Ia menilai Kota Padang masih stagnan. Beberapa program pemerintah “autopilot” atau bahkan turunan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Ini sangat objektif jika kita melihat 10 tahun terakhir, tapi tidak bisa dipungkiri pula bahwa tidak ada kemajuan yang signifikan baik pembangunan maupun ekonomi-sosial,” tuturnya.
Menurutnya, pemko harus ada indikator kerja yang terukur. Jangan asal suatu program selesai sesuai target, tapi tidak ada dampak untuk masyarakat dan kemajuan Kota Padang itu sendiri.
Jika nanti diamanahi menjadi Wali Kota Padang, Ekos Albar berkomitmen untuk berani menerobos dan menjadi kepala daerah yang out of the box. Tidak lagi terpaku meneruskan atau mengulang-ulang program terdahulu yang stagnan.
Dikatakannya, berbagai inovasi dan terobosan harus berani diambil kepala daerah. Hal itu agar terasa percepatan pembangunan dan kemajuan kota.
Kepala daerah, juga harus siap melayani dan hadir di setiap persoalan masyarakat.
Seperti jika ada banjir harus turun ke lapangan itu, melihat bagaimana kondisi sebenarnya dan mencarikan solusinya. Bukan hanya acara seremonial ataupun protokoler semata.
“Kalau saya, nanti saya habiskan paradigma lama itu kalau kepala daerah harus berprotokoler dan dilayani ajudan sebagainya, kita yang melayani harus siap dihubungi kapanpun,” tuturnya.
Ia berharap langkah kakinya menuju Wali Kota Padang adalah langkah baik yang mendapat restu seluruh masyarakat. Kota Padang, menurutnya, sangat strategis untuk menjadi kota modern kedepannya. (*)