Pilkada Tanah Datar: Richi Aprian Mulai Susul Eka Putra

PADANG, HARIANHALUAN.ID- Lima bulan jelang Pilkada Tanah Datar, popularitas Richi Aprian yang merupakan Wakil Bupati Tanah Datar mulai mendekati Eka Putra yang sekarang menjabat Bupati Tanah Datar.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif SBLF MYRISET Konsultan Indonesia, Edo Anderson, pada Sabtu (6/8/2024). Berdasarkan hasil survey yang dilakukan SBLF MYRISET Konsultan Indonesia, Pupularitas Richi Aprian 81.0 persen terpaut 5 poin dengan Eka Putra yang memiliki popularitas 86,7 persen.

“Yang menarik dari survey yang diadakan dalam rentang waktu 24-29 Juni 2024 ini, adalah dari segi akseptabilitas dan kapabilitas Richi Aprian lebih tinggi dari Eka Putra. Akseptabilitas yang menguji tingkat penerimaan masyarakat terhadap calon, tingkat penerimaan kepada Richi 70,0 persen dan Eka Putra 64,0 persen,” ujarnya.

Jamak dengan temuan di atas katanya, dalam hal kapabilitas yang mengali persepsi masyarakat tentang kemampuan dalam mengelola pemerintahan, Richi Aprian dipandang lebih memiliki kapabilitas dibanding Eka Putra, dimana tingkat kapabilitas Richi Aprian 62,9 persen, jauh meninggalkan Eka Putra yang hanya di angka 59,1. persen.

“Dari segi elektabilitas sejumlah calon Bupati pada pilkada Tanah Datar, terlihat hanya 2 (dua) nama yang mendominasi yaitu yaitu Eka Putra dan Richi Aprian, Eka Putra memiliki elektabilitas 36,6 persen dan Richi Aprian 22,9 persen,” ujarnya.

Lebih lanjut, Edo menjelaskan meskipun elektabilitas Eka Putra 36,6 persen, hanya 14,2 yang menyatakan pilihannya sudah tetap dan tidak berubah. Sementara dari 22,9 persen pemilih Richi Aprian, 20,3 persen sudah memastikan memilih Richi Aprian pada pilkada mendatang.

Artinya modal dukungan Richi lebih baik dari Eka. Secara metodologi, survei yang dilakukan ini memakai metode Multistage Random Sampling dan waktu pengumpulan data berkisar 24-29 Juni 2024 disemua wilayah Tanah Datar dengan jumlah respon 800 responden, margin error sebesar 3,1 persen dan tingkat kepercayaan hingga 96,9 persen.

Sementara teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuisioner dan populasi terdiri dari masyarakat Tanah Datar.

Kemudian, pewawancara lapangan yang sudah berpengalaman dan dikontrol secara ketat dan sistematis oleh tim SBLF MYRISET Konsultan Indonesia dengan melakukan cek ulang di lapangan sekitar 30 persen dari total responden yang masuk guna menjamin akurasi data yang ditemukan. (*)

Exit mobile version