Enam Nama Mengapung di Bursa Pilbup Limapuluh Kota. Bayu Vesky : Deni Asra Paling Berani

LIMAPULUHKOTA,HARIANHALUAN.ID- Enam nama kandidat meramaikan bursa pencalonan Kepala daerah Kabupaten Limapuluh Kota jelang penyelenggaraan Pemilihan Bupati (Pilbup) 2024 bulan November nanti.

Keenam figur itu diantaranya adalah Bupati dan Wakil Bupati petahana Safaruddin Dt Bandaro-Riski Kurniawan Nakasri, Mantan Bupati Irfendi Arbi serta Mantan Ketua DPRD Darman Sahladi.

Kemudian Ketua DPRD petahana Deni Asra yang telah mendeklarasikan diri berpasangan dengan Riko Febrianto serta pasangan bakal calon Independen perseorangan non partai Ferizal Ridwan- Dedi Henidal.

Tokoh muda Kabupaten Limapuluh Kota Muhammad Bayu Vesky menyebut, bursa perebutan kursi BA 1 C sejauh ini memang masih didominasi oleh nama-nama wajah politisi lama. Kemunculan figur kepemimpinan muda Alternatif, sangat diharapkan muncul memecah kebosanan publik.

“Menyongsong visi indonesia emas 2045, masyarakat rindu kepemimpinan muda. Kabupaten Limapuluh Kota harus dipimpin anak-anak muda, gerbong kepemimpinan muda harusnya sudah mulai muncul dan berani mendeklarasikan diri,” ujarnya kepada Haluan Rabu (10/7/2024).

Sekretaris Jendral Dewan Pengurus Pusat (DPP) Gigih Brani 08, simpul utama relawan Prabowo -Gibran ini menegaskan, kemenangan gemilang pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres lalu, harus menginspirasi bermunculannya gerbong kepemimpinan muda di panggung politik lokal tanah air.

Kemunculan sosok pemimpin muda yang berani secara terang-terangan mendeklarasikan diri, akan menjadi warna baru ditengah gelombang sinisme publik terhadap realitas politik uang yang marak terjadi dalam setiap kali helatan Pilkada.

“Untuk itu kita akan sangat mendukung kemunculan figur pemimpin muda yang punya visi, gagasan, serta punya jejaring dan irisan yang kuat dengan lingkaran kekuasaan,” jelasnya.

Menurut Bayu Vesky, realitas politik hari ini telah membuat akselerasi pembangunan daerah akan lebih cepat jika posisi kepala daerah dipegang sosok muda yang enerjik serta memiliki jejaring kuat ke pusat kekuasaan.

Kriteria itu harus terpenuhi, apalagi Kabupaten Limapuluh Kota akan menghadapi tantangan yang sangat luar biasa kedepannya. Mulai dari penuntasan pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru, optimalisasi sektor ekonomi potensial, hingga pemaksimalan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sejauh ini, kata Bayu, setidaknya telah muncul tiga figur kandidat pemimpin muda potensial yang diprediksi akan ikut bertarung pada kontestasi Pilbup Limapuluh Kota di bulan November mendatang.

Ketiga sosok itu diantaranya adalah Wakil Bupati Petahana yang juga tokoh muda Nasdem, Rizki Kurniawan Nakasri (RKN), Ketua DPRD Limapuluh Kota dari Gerindra Deni Asra, serta tokoh muda PKS Ahlul Badrito Resha (ABR).

Dari beberapa nama tokoh muda potensial itu, Bayu Vesky menilai Deni Asra selangkah lebih maju dibandingkan dengan kandidat lainnya yang sampai saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda sudah mendapatkan pasangan.

Deni Asra dengan mentalitas petarungnya telah berani mendeklarasikan diri berpasangan dengan politisi senior Golkar Riko Febrianto. Sekalipun keduanya belumlah pasti 100 persen akan mendapatkan tiket usungan dari Parpol.

“Ini yang kita suka, Deni Asra punya mental petarung. Dia baru saja terpilih kembali menjadi Anggota DPRD. Jika maju Pilbup, otomatis dia harus mundur sebagai anggota dewan,” ucapnya.

“Tapi seorang Deni Asra tidak peduli. Menurut dia yang penting bertarung. Kalah menang itu urusan nanti. Mentalnya anak muda sekali. Kita suka anak muda seperti ini,” tambahnya.

Secara kapasitas , kata Bayu, figur Deni Asra selaku Ketua DPD Gerindra Kabupaten Limapuluh Kota, tentu memiliki hubungan dan ikatan yang kuat dengan Prabowo Subianto yang akan segera dilantik sebagai Presiden RI ke delapan.

Kedekatan Deni Asra dengan Prabowo Subianto yang juga ketua DPP Gerindra itu, diharapkan berdampak positif terhadap percepatan pembangunan serta penyelesaian segala persoalan yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota.

“Entah itu penuntasan pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru seksi Pangkalan, minimnya pendapatan daerah, hingga optimalisasi sektor-sektor potensial daerah. Segala persoalan itu akan bisa diselesaikan jika daerah memiliki sinergitas maksimal dengan pemerintah pusat,” pungkasnya. (*).

Exit mobile version