DHARMASRAYA, HARIANHALUAN.ID – Partisipasi pemilih pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) DPD RI dipastikan rendah di Kabupaten Dharmasraya. Pasalnya, beberapa TPS sampai empat jam dimulainya pembukaan pendaftaran belum mencapai 25 persen dari daftar pemilih tetap.
Dari pantauan Harianhauan.id di TPS 17 Jorong Seberang Mimpi, Nagari Gunung Medan, Kecamatan Sitiung, dari 277 DPT, sampai pukul 11.00 WIB, hanya 60 orang melakukan pencoblosan. Begitu pula pada TPS 9 di jorong yang sama, angka tersebut tidak jauh berbeda dari 288 DPT, baru 62 orang yang ikut mencoblos.
Beberapa faktor sangat mempengaruhi pemilih untuk datang ke TPS, salah satunya banyak masyarakat yang tidak tau apa itu PSU dan apa gunanya. Hal itu tentu harus dilakukan oleh penyelenggara pemilu setempat atau KPU setempat, seharusnya hal-hal yang menarik perhatian atau minta pemilih harus dilakukannya di TPS yang sudah ada.
Bahkan menurut pengakuan salah seorang warga, Abdul (18) kepada Harianhaluan.id, Ia tidak tahu kalau tidak diberi tahu oleh tim salah seorang calon DPD. Dengan pemberitahuan oleh tim tersebut, makanya sekitar pukul 11.00 WIB Ia tiba di TPS.
Lain lagi dengan Linda (50). Ia datang ke TPS karena disuruh oleh bos tempat ia bekerja, karena ada teman bosnya sebagai calon.
Jangankan rakyat badarai, orang yang seharusnya jadi panutan di tengah-tengah masyarakat mengabaikan PSU dengan pergi wisata ke luar Pulau Sumatera, yaitu kepala SD dan SMP se-Kabupaten Dharmasraya, belum lagi pengawas dan pemilik sekolah. Menurut data dari Dinas Pendidikan, jumlahnya cukup banyak. Hampir mencapai 200 orang lebih termasuk sekolah swasta.
Ada juga yang menanggapi, salah seorang warga Koto Baru, Habib (40) menurutnya, kinerja KPU sudah bisa dikatakan bobrok, ternyata selama ini tingginya partisipasi pemilih dikarenakan pengaruh dari calon-calon, bukan kinerja KPU yang baik dengan anggaran yang cukup besar.