Teks foto: Lely Arni salah satu kandidat dari perempuan yang akan diusung PDI P, bersama Ketua DPC PDI-P Dharmasraya Budi Sanjaya.ist
DHARMASRAYA, HARIANHALUAN.ID — Menjelang pesta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Dharmasraya, tensi politik mulai naik, karena hanya hitungan hari saja, para kandidat akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Agustus mendatang.
Pantauan harianhaluan.id di lapangan, sebelumnya tensi politik Dharmasraya terkait Pilkada sangat dingin sekali, apalagi, partai politik masih sembunyikan bakal calon yang akan ia usung, kecuali satu partai besar yakni Golkar terang terangan mengajukan nama Ketua DPD Golkar Dharmasraya Adi Gunawan sebagai kandidat yang akan di usung oleh partai berlambang pohon beringin itu.
Pasalnya, Adi Gunawan salam memasang baliho bukan karena hari hari besar saja, tetapi salam narasi baliho menyatakan ia akan maju pada Pilkada mendatang yaitu bakal calon Bupati Dharmasraya periode 2024-2029 tertulis dalam baliho tersebut.
Namun dua pekan terakhir, dengan terganjalnya nama H Marlon Martua Dt Rangkayo Mulia, dan mengganti dengan nama anak perempuannya alumni salah satu universitas di Amerika.
Dalam group WA Dharmasraya membangun, diangkat isi kedaerahan atau premodial, namun isi tersebut sepertinya tidak laku lagi untuk saat ini dimana Kabupaten Dharmasraya sudah berumur dua puluh tahun lebih.
Salah seorang tokoh masyarakat Dharmasraya, yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Dharmasraya, Benhard, mengatakan, isi tersebut sudah basi, karena siapapun yang mengabdi untuk Kabupaten Dharmasraya, ya itulah orang Dharmasraya.
Hal Itu juga tidak termasuk dalam syarat untuk mencalonkan diri di KPU, namun yang namanya politik bermacam macam cara untuk menjatuhkan lawan politik.”Hal Itu wajar saja,” imbuhnya.
Jadi ia berharap untuk isu mengkotak kotakkan Dharmasraya tidak perlu dimainkan lagi karena tidak laku lagi.
Kemudian pantauan harianhaluan.id, isi kedua akhir akhir ini sangat santer yaitu jender, dimana terangkatnya isu tersebut karena baliho salah seorang Srikandi Dharmasraya, Lely Arni yang saat ini sebagai anggota DPRD Provinsi Sumbar dari fraksi PDIP, juga sudah bertaburan, ditambah pula dengan spanduk dan baliho anak mantan Bupati Dharmasraya Marlon Martua yang juga sudah bertaburan.
Karena menurut salah seorang anggota group WA Dharmasraya membangun mengatakan, kalau untuk di Sumatera Barat, pemimpin daerah sari kaum perempuan belum bisa diterima oleh masyarakat, karena yang jadi imam itu tetap laki laki.
Namun isu tersebut juga dibantah oleh Andisa Putra, yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Dharmasraya dari Fraksi PDIP waktu itu, mengatakan, Dharmasraya adalah Rantau Cati Nan Tigo, kalau sudah lahir di Dharmasraya sebelum pemekaran itu sudah putra Dharmasraya.”Jadi tidak ada lagi istilah pribumi dan non pribumi itu,” tegasnya.
Begitu pula calon bupati dari kalangan perempuan, tidak ada yang tidak mungkin, bisa jadi menang. Kesimpulannya kata Andisa Putra, tidak ada lagi isi kedaerahan dan isi jender , karena semua bisa terjadi.
Begitu pula salah seorang Srikandi Dharmasraya yang saat ini senator Senayan yang anggota DPD RI, apa salahnya untuk Pilkada tahun ini maju salah seorang perempuan untuk Calon Bupati Dharmasraya 2024-2029. “Tidak ada salahnya ibu Lely Arni maju, penuh pengalaman di birokrasi, politik dan dari kader partai besar lagi,” tutupnya.(*)