Sedangkan yang meningkatkan keterpilihan Mahyeldi, karena masyarakat menilai yang bersangkutan memperhatikan Kabupaten Solok dari awal kepemimpinannya.
“Mahyeldi diawal program membangun destinasi Solok, terutama soal Bukti Cambai yang menjadi destinasi Internasional, namun tersendat karena tidak mendapatkan dukungan dari Bupati sendiri,” kata Edo.
Selain itu, ada dua isu besar yang menjadi faktor pengaruh terbesar atas elektabilitas keduanya di Kabupaten Solok.
“Pertama itu kan ada mengenai apresiasi masalah karyawan Aqua yang diadvokasi Pemrpov Sumbar, namun bersiteru dengan Bupati, karena dianggap tidak suka adanya campur tangan Gubernur disana,” katanya.
Kedua, soal jalan lintas nasional di Air Dingin yang dinilai bermasalah.
“Ini juga diadvokasi oleh Pemprov Sumbar ke Balai Jalan, namun dinilai ada perseteruan disana juga,” ujarnya.
Faktor-faktor tersebutlah yang menurut Edo menjadikan simpati masyarakat di Kabupaten Solok beralih ke Mahyeldi.