PADANG,HARIANHALUAN.ID– Politisi muda Partai Gerindra yang ditugaskan Presiden terpilih Prabowo Subianto maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatra Barat 2024, Vasko Ruseimy membantah sejumlah isu miring yang digelindingkan pihak-pihak tertentu jelang tahapan pendaftaran resmi ke Komisi Pemilihan Umum.
Beberapa diantaranya adalah tudingan terlibat kasus dugaan korupsi pengadaan Al-Quran di Kementrian Agama serta keraguan berbagai pihak yang menyebut Vasko Ruseimy adalah politisi bau kencur yang tidak punya rekam jejak politik atau birokrasi apapun.
“Soal isu miring korupsi Al-Quran Kemenag, saya dikait-kaitan karena memang pernah diperiksa menjadi saksi dalam kasus itu. Padahal saya dipanggil hanya karena saya kenal dengan tersangka,” ujarnya dalam program Haluan Talk di kantor redaksi Harian Haluan Jumat (17/8/2024).
Vasko mengatakan, isu miring semacam itu selalu saja dihembuskan kepada dirinya tiap kali tahun politik. Hari ini, isu itu kembali muncul di tengah arus polarisasi keberlanjutan dan perubahan jelang Pilgub Sumbar 2024.
Anak muda kelahiran Jakarta 13 Juli 1986 ini juga tertawa menanggapi tudingan dirinya hanyalah politisi kemarin sore yang masih minim pengalaman politik maupun birokrasi. Vasko mengakui, secara umur dirinya memang masih berusia 38 tahun.
Namun begitu, sejak masih berstatus mahasiswa di usia 21 tahun dirinya telah terjun dan aktif berkecimpung di partai Golkar. Jabatan terakhir dirinya di partai beringin kuning adalah sebagai Wakil Sekretaris Jenderal
Pasca terjadinya dualisme kepemimpinan DPP Golkar yang memunculkan kubu Ancol dan Bali, Vasko Ruseimy kemudian ikut hijrah bersama gerbong besar dengan mendirikan partai Berkarya besutan Tommi Suharto dan Priyo Budi Santoso.
“Setahun di partai Berkarya saya kemudian diajak bapak Prabowo dan Sufi Dasco Ahmad pindah ke Gerindra di tahun 2020. Waktu jadi juru bicara pemenangan Prabowo-Sandi saya masih setengah berkarya dan setengah Gerindra,” jelasnya.
Sementara untuk kemampuan birokrasi dan protokoler, Vasko mengaku sudah banyak dapat pengalaman selama menjadi Staf Khusus (Stafus) Wakil Ketua DPR-RI. Dirinya telah terbiasa terlibat di depan maupun dibelakang layar.
Bagi Ketua BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Wakil Sekjen Ikatan Cedikiawan Muslim Indonesia, (ICMI) ini, politik adalah jalan pedang menabur kebaikan dan memberikan manfaat bagi orang banyak.
“Lewat jalur politik kita lebih bisa bermanfaat bagi umat manusia.
Bagi saya itu adalah sebuah chemistry yang sangat nikmat. Jadi disaat kita punya uang misalnya satu juta. At least jika bicara ikhlas paling bisa kita berikan satu persen diantaranya. Tapi jika lewat jalan politik, lewat kebijakan saja akan lebih banyak manfaat yang bisa kita berikan kepada manusia lainnya,” pungkasnya. (*)