Empat Kekuatan Politik Dharmasraya Bersatu, Annisa Marlon-Leli Arni Borong Habis Dukungan Parpol

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Peneliti Spektrum Politika Andri Rusta menilai, peta politik di Kabupaten Dharmasraya, tidak bisa dilepaskan dari adanya realitas politik dinasti yang dimainkan oleh beberapa elit daerah.

Mencuatnya pasangan Annisa-Leli Arni yang berpeluang menjadi pasangan kepala daerah pertama di Sumbar yang menang melawan kotak kosong, merupakan bentuk konsensus bersama antara beberapa kelompok dinasti besar di Kabupaten Dharmasraya.

“Annisa adalah anak kandung Mantan Bupati Marlon. Disana mungkin terjadi deal-dealan politik antar elit politik dan pemilik modal. Sehingga (suksesi kepemimpinan red) diserahkan ke Marlon dan suara di bulatkan kepada Anisa atau Caca,” ujarnya kepada Haluan Jumat (30/8).

Pengajar Ilmu Politik di Universitas Andalas (UNAND) ini menilai, konsensus bersama antar elit politik pada proses peralihan kekuasaan, sebenarnya adalah hal yang lazim terjadi di daerah berkultur kerajaan seperti halnya Dharmasraya.

Secara kultur politik, sambung Andri Rusta, panggung kekuasan di Kabupaten Dharmasraya setidaknya dikuasai oleh empat kekuatan politik informal besar.

Yaitu kekuatan yang dipimpin oleh sosok Atut selaku pengusaha tambang, keluarga Mantan Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan, keluarga Marlon, serta terakhir adalah Keluarga Mantan Bupati Dharmasraya 2010-2015 yang juga Wakil Ketua DPRD Adi Gunawan.

“Nah, pasangan Annisa-Leli Arni, adalah representasi dari keluarga Marlon dan keluarga Sutan Riska. Apalagi, Leli Arni berasal dari PDIP,” jelasnya.

Ia menilai, langkah keluarga Sutan Riska Tuanku Kerajaan mendukung majunya Leli Arni sebagai pendamping Annisa Marlon, adalah langkah politik yang cukup realistis untuk mengamankan keberlanjutam trah politik mereka.

“Terlepas dari itu semua, ini adalah hal positif bagi Sumbar, karena baru pertama kalinya muncul pasangan kepala daerah perempuan-perempuan yang lahir lewat kemenangan melawan kotak kosong,” tambahnya.

Fakta sejarah ini, menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan Annisa-Leli Arni untuk membuktikan kualitas kepemimpinan mereka di Kabupaten Dharmasraya yang pada zaman Sutan Riska cukup maju dan cukup banyak berhasil menggaet dana-dana pembangunan dari pusat.

“Melanjutkan Legacy dari Sutan Riska adalah tantangan tersendiri dari Sutan Riska. Sejauh ini pasangan Anisa-Leli Arni telah dipastikan menjadi calon tunggal karena dukungan semua partai telah diborong semua,” ungkapnya.

Sebenarnya, lanjut Andri Rusta, sosok Adi Gunawan memang sempat digadang-gadang akan menjadi penantang bagi pasangan Annisa-Leli Arni.

Namun dalam perjalanannya, Adi Gunawan pun akhirnya gagal mendapatkan dukungan dari PAN. Sehingga akhirnya.Pasangan Anisa-Leli Arni dipastikan akan menjadi calon tunggal melawan kotak kosong pada Pilbup Dharmasraya 2024 nanti.

“Nah, ini menarik untuk kita saksikan. Apakah pasangan Annisa-Leli Arni mampu menjadi pasangan kepala daerah perempuan pertama di Sumbar yang lahir lewat kemenangan melawan kotak kosong,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version