Bawaslu Sumbar Waspadai Ancaman Hoaks Menjelang Pilkada

Bawaslu Sumbar mencatat hasil pengawasan selama tiga pekan pelaksanaan tahapan kampanye Pilkada Serentak terdapat 103 kampanye dicegah

Bawaslu Sumbar mencatat hasil pengawasan selama tiga pekan pelaksanaan tahapan kampanye Pilkada Serentak terdapat 103 kampanye dicegah

PADANG, HARIANHALUAN.ID– Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Sumbar waspadai peredaran isu negatif dan berita bohong selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Sumbar Muhamad Khadafi mengatakan,Pilkada 2024 akan menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia, namun di balik antusiasme tersebut, terdapat risiko besar terkait dengan disinformasi. 

Ia menambahkan, data menunjukkan bahwa penyebaran hoaks selama Pilkada 2024 dapat meningkat, terutama seiring dengan banyaknya informasi yang beredar di platform media sosial. Berita-berita palsu ini bisa mempengaruhi opini publik dan merusak reputasi calon pemimpin daerah.

“Generasi Z, yang merupakan kelompok usia produktif dan aktif dalam penggunaan media sosial, menjadi sangat rentan terhadap informasi yang tidak akurat. Kebiasaan mereka dalam mengonsumsi berita melalui platform digital membuat mereka lebih mudah terpapar hoaks,” ujarnya.

Menurutunya, penelitian menunjukkan bahwa banyak orang yang mudah percaya pada hoaks karena kurangnya keterampilan literasi media serta kecenderungan untuk mempercayai informasi yang sesuai dengan pandangan mereka sendiri.

Dalam konteks ini, Bawaslu mengingatkan semua pihak untuk lebih waspada dan kritis dalam menyikapi informasi yang beredar. Salah satu strategi yang diusung dalam pelatihan adalah pengelolaan pemberitaan positif. 

“Melalui siaran pers dan konferensi pers, Bawaslu berupaya untuk menjalin hubungan yang baik dengan jurnalis dan media. Kerjasama ini penting untuk memastikan bahwa pemberitaan yang disampaikan kepada publik adalah akurat dan faktual,” katanya.

Dalam menghadapi isu-isu negatif, Bawaslu mendorong pentingnya pemberitaan berimbang yang tidak hanya berfokus pada isu-isu sensasional, tetapi juga menyediakan informasi yang jelas dan faktual. 

“Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh gambaran yang utuh dan tidak terjebak dalam arus informasi yang menyesatkan,” katanya.

Muhamad Khadafi menambahkan perlunya pendidikan literasi media bagi masyarakat, terutama bagi generasi muda. Program ini diharapkan bisa meningkatkan pemahaman mereka tentang cara mengidentifikasi berita hoaks serta memahami dampak negatif dari penyebaran informasi yang tidak benar. 

Ia menilai, ancaman hoaks tidak hanya merugikan individu yang menjadi sasaran, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas sosial dan politik. Oleh karena itu, sinergi antara Bawaslu, media, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif menjelang Pilkada 2024. 

“Bawaslu akan terus berkomitmen dalam mengawal pemilu yang adil dan bersih dengan mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses,” ujarnya.

Bawaslu mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga integritas Pilkada 2024. “Mari kita ciptakan suasana pemilu yang damai dan bermartabat dengan melawan segala bentuk disinformasi dan berita hoaks. Dengan kesadaran kolektif, kita bisa memastikan bahwa suara rakyat akan terdengar jelas dan tidak tertutupi oleh isu-isu negatif yang merusak.” ucap khadafi. (*)

Exit mobile version