SOLOK KOTA, HARIANHALUAN.ID – Usia empat tahun merupakan usia emas pertumbuhan seorang anak atau disebut dengan golden age. Dimana pada masa itu fase pertumbuhan otak seorang anak tumbuh pesat mencapai angka 80 persen.
Namun tidak demikian halnya dengan Naya (4), balita yang merupakan putri dari pasangan Novenda Vansla (35) dan Zora Ariani (36) ini hanya bisa tergolek lemah, ketika balita lain seusianya sedang asik bermain dan berlari. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini diketahui telah menderita cerebral palsy (lumpuh otak) sejak usia empat bulan.
Kondisi ini pun memantik empati banyak pihak untuk peduli dengan balita cantik ini. Kepedulian dan rasa empati itu disampaikan oleh Devi Femiyanti Nofi Candra saat mengunjungi kediaman keluarga Naya di Kelurahan Pasar Pandan Air Mati (PPA), Kota Solok, Selasa (3/9/2024).
Kehadiran Femi (sapaan Devi Femiyanti) bersama Sofi Kharisma Leo Murphy disambut antusias oleh Zora Ariani bersama ketua RT setempat. Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai buruh gosok (laundry gosok) itu pun mengungkapkan rasa pilu yang dirasakannya sejak lama.
Ia menceritakan ihwal putri bungsunya menderita cerebral palsy diawali oleh flu dan batuk yang ditularkan oleh kakaknya pada empat tahun silam. Selepas itu, Naya mengalami gangguan fisik.
“Setelah dibawa ke dokter anak pada waktu itu disarankan untuk terapi, karena Naya tak mampu menegakkan kepalanya dan hanya terkulai lemah,” ucap Zora.
Seiring waktu berjalan, melihat pertumbuhan Naya tak juga menunjukkan perkembangan yang signifikan, barulah ia disarankan untuk melakukan pengobatan ke RSUP M. Djamil Padang. Setelah dilakukan pemeriksaan MRI, akhirnya Naya diketahui menderita Cerebral palsy. “Sejak saat itu, kami harus rutin melakukan terapi dua kali seminggu ke Padang,” katanya menceritakan.
Meski biaya pengobatan dan terapi ditanggung oleh BPJS Kesehatan, namun untuk biaya bolak balik ke Padang, Zora mengaku kerap kesulitan. Pasalnya, pendapatan dari buruh gosok kadang hanya cukup untuk biaya sehari-hari. Sementara sang suami berjualan makanan kaki lima di pinggir Jalan Pandan, Kota Solok.
Berkat kegigihan, ia mengaku kondisi Naya sudah mulai menunjukkan perkembangan. Untuk bagian leher sudah ke atas, sudah mulai berfungsi dengan baik. Sementara bagian pinggang ke bawah masih belum bisa berfungsi normal. “Alhamdulillah, Naya juga sudah mulai merespon suara dan ketika kita bicara dengannya,” ucap Zora.
Terhadap itu, Devi Demi mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam, bahkan pemilik NC Plaza itu menggendong balita berkulit putih itu. “Kami doakan semoga Naya segera pulih dan bisa bermain bersama teman-teman lainnya,” ucapnya.
Ia berharap kedua orang tua Naya juga tetap tabah dalam membesarkan buah hatinya. Karena, menurutnya, setiap ikhtiar dan doa akan selalu diijabah oleh Allah Ta’ala.
“Tetap tabah dan sabar, Insyaallah, Allah akan selalu mendengar keluh kesah makhluk-Nya. Tak ada yang tak mungkin, selagi kita tidak berputus asa,” katanya sembari menyerahkan bantuan untuk membantu biaya terapi Naya. (*)