Sementara itu, Kepala Bagian Umum Pemko Bukittinggi, Ikbal Prima mengakui meminjamkan aula rumah dinas Walikota Kota Bukittinggi kepada Universitas M. Natsir pada Rabu (25/9).
Namun ia tidak mengetahui AWR yang datang di acara kegiatan mahasiswa baru Universitas M. Natsir.
“Kami tidak tahu bapak AWR yang datang, panitia acara itu pun tidak memberikan siapa siapa yang datang pada acara tersebut,” kata Ikbal kepada Haluan.
Rektor Universitas M. Natsir Bukittinggi, Afridian Wirahadi Ahmad, SE, MSc, Akt mengatakan meminjam aula rumah dinas walikota Bukittinggi untuk kegiatan mahasiswa baru.
Sebab fasilitas di kampusnya tidak memungkinkan mengakomodir sebanyak 522 orang mahasiswa baru. Ia mengaku tidak hadir di acara tersebut. Namun, ia membantah kegiatan itu sebagai ajang kampanye. Sebab kampanye definisinya adalah mensosialisasikan visi dan misi.
Namun, pada acara itu pihak kampus yang menentukan tema maupun topik dan pihak kampus juga yang memandu acara tersebut.
Menurutnya, AWR hanya menceritakan perjalanan hidupnya mulai dari akademisi hingga jadi pengusaha dan Bupati Agam. Pihaknya juga tidak bisa membatasi interaksi antara narasumber dengan peserta.