Life Iswar Bangun Jembatan Hati kepada Masyarakat

PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pariaman, Life Iswar kembali menduduki kursi yang sama untuk ketiga kalinya pada Pemilu 2024. Ia berhasil mendulang sebanyak 1.606 suara sebagai calon legislatif dari Partai Golkar.

Berdasarkan perangkingan, suara tersebut merupakan jumlah suara tertinggi yang ada di daerah pemilihan (dapil) II, tepatnya se-Kecamatan Pariaman tengah.

“Bisa dibilang persaingan di Dapil Pariamab Tengah cukup ketat. Namun, Alhamdulillah kita tetap mendapat dukungan yang melebihi ekspektasi dari masyarakat,” kata Life Iswar kepada Haluan kemarin.

Ia menyebut, suara yang ia peroleh meningkat hampir dua kali lipat dibanding pileg 2019. Pencapaian tersebut ia dapatkan tanpa menggelontorkan dana kampanya yang banyak selayaknya calon legislatif pada umumnya.

Selama tahapan kampanye, Life ternyata hanya memasang dua titik spanduk atau alat peraga kampanye (APK). Salah satu spanduk tersebut bahkan hanya dipasang di halaman rumahnya.

“Nggak banyak alokasi dana untuk pemasangan spanduk. Selama masa kampanye, saya hanya mengandalkan ikatan silaturahmi dengan masyarakat,” ungkapnya.

Sebagai anggota dewan, ia mengaku selalu mengabdikan diri untuk membantu masyarakat. Bantuan tersebut berupa pokok pikiran yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas umum yang digunakan oleh masyarakat.

Selama menjabat, ia ikut mengupayakan kesejateraan para guru. Salah satunya ialah memfasilirasi pelatihan guru PAUD lulusan sekolah menengah atas.

“Pada awal aturan baru mengenai kualifikasi guru PAUD harus lulus S1, banyak guru PAUD di Kota Pariaman yang terdampak. Sebab mereka masih banyak yang hanya lulusan SMA,” katanya memulai cerita.

Ia mengaku tak ingin membiarkan para guru yang telah mengabdi harus diberhentikan karena aturan. Bahkan, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) turut mengeluarkan aspirasi yang sama.

“Akhirnya didapatkan solusi untuk mengadakan pelatihan berjenjang untuk guru PAUD lulusan SMA. Tetapi, kami menemui kendala lagi,” tuturnya.

Katanya, saat itu tidak ada anggaran untuk program pelatihan berjenjang para guru PAUD. Supaya niat tersebut terealisasi, Life pun menggunakan anggaran pokok pikirannya untuk merealisasikan program itu.

Menurut Life, dibanding aksi kampanye yang bersifat sementara dan dilakukan dalam tempo singkat, ia lebih mengandalkan kedekatannya dengan para pemilih terutama di wilayah pemilihannya.

“Sejauh ini, saya berusaha untuk selalu berada di tengah masyarakat. Bisa dibilang membangun jembatan hati secara terus menerus,” katanya. (*)

Exit mobile version