PADANG, HARIANHALUAN.ID — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang Muharlion menjaring aspirasi masyarakat di tujuh lokasi Kecamatan Koto Tangah pada agenda reses masa sidang I tahun 2024. Aspirasi yang paling banyak diterima Muharlion adalah soal pembangunan.
Pada hari pertama reses, Jum’at (11/20), Muharlion bersilaturahmi sekaligus menjaring aspirasi masyarakat Komplek Filano RW 18 Kelurahan Parupuk Tabing. Pada hari kedua Sabtu (12/10) di Komplek Mega Permai I Blok C RT 05 RW 05 Kelurahan Padang Sarai. Di hari yang sama, kegiatan reses selanjutnya menjaring aspirasi masyarakat Komplek Bunda Permai Kelurahan Batipuh Panjang.
Pada hari ketiga, Minggu (13/10) di RT 02 RW 12 Kelurahan Bungo Pasang. Dilanjutkan di RW 4 Komplek Singgalang Kelurahan Batang Kabung Ganting. Kemudian reses pada hari keempat, Senin (14/10) menjaring aspirasi masyarakat di Komplek Karya I Kelurahan Batang Kabung Ganting. Hari terakhir Selasa (15/10), Muharlion melakukan silaturahmi dan jaring aspirasi masyarakat Komplek Bumi Lubuk Buaya Indah RT 01 RW 19 Kelurahan Lubuk Buaya.
“Dari berbagai aspirasi masyarakat yang kita terima, tetap usulan masyarakat untuk pembangunan mengenai jalan lingkungan, drainase, pembangunan sarana ibadah seperti masjid dan musala.Kemudian pemberdayaan ekonomi masyarakat, bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja,seperti banyak terjadi tawuran,”ujar Muharlion, Kamis (17/10).
Selain itu katanya, juga ada tentang pendidikan, karena saat ini masih ada di beberapa daerah yang menjadi zona blank spot. “Dimana di sana tidak ada sekolah tingkat SMA, sehingga anak-anak mereka tidak bisa bersekolah masuk SMA maupun SMP negeri. Ini akan menjadi masukan dan kedepan menjadi bahan pertimbangan bagi kita untuk kemajuan pembangunan kota ini kedepan.
Selain itu Muharlion juga mengatakan bahwa Lubuk Buaya merupakan sumber suara yang diperolehnya. “Hampir 1.700 hingga 1.800 suara pemilihan pada Pileg untuk kita dari daerah Lubuk Buaya ini,”ujarnya.
Maka untuk itu, wilayah Lubuk Buaya menjadi prioritas arah pokok-pokok pikiran untuk pembangunan baik. Kemudian termasuk juga di Lubuk Buaya ini adalah wilayah yang memang juga sering kebanjiran.
Disamping itu katanya, untuk kantor Lurah Buaya ini sudah harus representatif. Karena jumlah penduduknya di Lubuk Buaya ini yang terbanyak se-Koto Tangah. Sementara kantor lurah Lubuk Buaya saat tidak representatif dan kecil sekali. Ini harus jadi prioritas. Karena di kelurahan – kelurahan lain sudah dibangun, sudah representatif.
‘Kalau bisa kita mengusulkan di tahun 2026 sudah dibangun. Perencanaan di 2025 dan pembangunannya di 2026. Karena lokasi tanahnya juga sudah ada,dari tanah aset Pemko Padang juga,” ungkap Muharlion. (*)