Apalagi, dari hasil survei tersebut, juga didapatkan fakta bahwa pendapatan masyarakat Sumbar saat ini sudah cukup tinggi. Dimana Hanya sekitar 19,9 persen yang memiliki pendapatan di bawah Rp700 ribu.
Hal menarik lainnya, tambah Pangi, jika ditilik dari kemantapan atau kestabilan pilihan, 69,8 persen responden menyatakan mereka sudah mantap dengan pilihannya. Namun masih ada 21 persen yang termasuk dalam kategori Swing Voters. Sementara sisa 9,3 persen responden, menyatakan tidak tahu.
“Dalam konteks Pilkada figur/tokoh kandidat juga terlihat dominan dan signifikan menjadi alasan memilih kepada daerah. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 77,4 persen responden menyatakan alasan memilih adalah figur. Sementara 14,9 persen memilih karena alasan partai politik dan hanya 7,8 persen yang menjawab tidak tahu,” pungkasnya.
Pengamat Politik dari Universitas Andalas, Aidinil Zetra menilai, survei yang dilaksanakan Voxpol Center Research and Consulting, sudah sangat akurat dan dilaksanakan dengan serius. Hal itu terindikasi dari waktu pelaksanaannya yang mencapai 10 hari.
“Untuk Sumbar, itu luar biasa. Artinya aspek ketelitiannya tercapai. Sampel juga sangat wakili yaitu 800 orang dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakuka face to face, quality control juga luar biasa sehingga hasilnya layak dipercaya,” ujarnya.
Aidinil Zetra menilai, sampel yang digunakan telah berhasil menggambarkan kondisi Sumbar secara keseluruhan. Baik dari segi jumlah penduduk, demografi penduduk (jumlah laki-laki dan perempuan) yang seimbang, serta usia dari responden juga tidak jauh berbeda dengan data statistik.
“Hasil survei yang disampaikan, ternyata tidak jauh berbeda dari hasil survei sebelumnya yang kami lakukan terutama dari sisi elektabilitas,” ucapnya.