PADANG,HARIANHALUAN.ID- Lembaga survei Voxpol Center Research and Consulting merilis hasil survei elektabilitas terbaru pasangan kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan berlaga pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar tanggal 27 November 2024 mendatang.
Survei tersebut menyatakan, elektabilitas Pasangan Calon (Paslon) nomor urut satu Mahyeldi Ansharullah – Vasco Ruseimy menembus angka 70,3 persen. Jauh meninggalkan elektabilitas Paslon nomor urut dua Epyardi Asda-Ekos Albar yang hanya punya elektabilitas sebesar 16,8 persen.
“Sedangkan 13 persen responden menyatakan tidak tahu atau belum menentukan pilihan. Elektabilitas Mahyeldi-Vasko, linear dengan tingkat keterkenalan dan rasa suka dari responden yang disurvei,” ujar CEO Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago dalam siaran live streaming Youtube Selasa (22/10/2024).
Survei terbaru Voxpol Centre Research and Consulting menunjukkan, sosok Mahyeldi Ansharullah dikenal oleh 88, 8 persen responden serta disukai oleh 78,8 persen responden.
Sementara Vasko Rusaemi, dikenal oleh 61,4 persen serta disukai oleh 53,1 persen responden. Sedangkan Epyardi Asda hanya dikenal oleh 51,1 persen serta disukai 36,9 persen responden. Kemudian untuk Wakil Epyardi Asda, yakninya Ekos Albar, ternyata hanya dikenal oleh 39 persen serta disukai 29,0 persen responden.
“Hasil survei mengungkapkan bahwa pemilih di Sumbar cenderung rasional, dengan 63,7 persen memilih berdasarkan kinerja, pengalaman, visi, misi, dan program yang ditawarkan. Sementara 14,3 persen pemilih mengedepankan faktor sosiologis seperti agama, asal daerah, dan suku. Sedangkan 16,3 persen responden mempertimbangkan faktor psikologis, termasuk karakter dan penampilan fisik,” jelas Pangi.
CEO Voxpol Center Research and Consulting ini menyatakan, hasil survei ini menunjukkan bahwa mayoritas pemilih Sumbar adalah pemilih rasional. Hal ini membuat politik uang tidak akan efektif digunakan untuk memenangkan kontestasi pertarungan.
Apalagi, dari hasil survei tersebut, juga didapatkan fakta bahwa pendapatan masyarakat Sumbar saat ini sudah cukup tinggi. Dimana Hanya sekitar 19,9 persen yang memiliki pendapatan di bawah Rp700 ribu.
Hal menarik lainnya, tambah Pangi, jika ditilik dari kemantapan atau kestabilan pilihan, 69,8 persen responden menyatakan mereka sudah mantap dengan pilihannya. Namun masih ada 21 persen yang termasuk dalam kategori Swing Voters. Sementara sisa 9,3 persen responden, menyatakan tidak tahu.
“Dalam konteks Pilkada figur/tokoh kandidat juga terlihat dominan dan signifikan menjadi alasan memilih kepada daerah. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 77,4 persen responden menyatakan alasan memilih adalah figur. Sementara 14,9 persen memilih karena alasan partai politik dan hanya 7,8 persen yang menjawab tidak tahu,” pungkasnya.
Pengamat Politik dari Universitas Andalas, Aidinil Zetra menilai, survei yang dilaksanakan Voxpol Center Research and Consulting, sudah sangat akurat dan dilaksanakan dengan serius. Hal itu terindikasi dari waktu pelaksanaannya yang mencapai 10 hari.
“Untuk Sumbar, itu luar biasa. Artinya aspek ketelitiannya tercapai. Sampel juga sangat wakili yaitu 800 orang dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakuka face to face, quality control juga luar biasa sehingga hasilnya layak dipercaya,” ujarnya.
Aidinil Zetra menilai, sampel yang digunakan telah berhasil menggambarkan kondisi Sumbar secara keseluruhan. Baik dari segi jumlah penduduk, demografi penduduk (jumlah laki-laki dan perempuan) yang seimbang, serta usia dari responden juga tidak jauh berbeda dengan data statistik.
“Hasil survei yang disampaikan, ternyata tidak jauh berbeda dari hasil survei sebelumnya yang kami lakukan terutama dari sisi elektabilitas,” ucapnya.
Berdasarkan data hasil survei tersebut, kata dia, sosok Vasko Rusaemi ternyata cukup memberikan insentif elektoral yang cukup luar biasa bagi Mahyeldi Ansharullah. Artinya, ketika dilakukan simulasi survei yang memisahkan calon Gubernur dengan Wakil Gubernur, hasil survei elektabilitas keduanya malah semakin meningkat setelah digabungkan.
“Sementara untuk Paslon nomor urut dua Epyardi Asda-Ekos Albar, sosok Ekos sebagai Wakil ternyata masih kurang dikenal. Tingkat popularitasnya relatif rendah, tingkat penerimaan juga relatif rendah. Elektabilitasnya pun tidak memberikan insentif signifikan bagi Epyardi Asda,” jelasnya.
Survei Voxpol Center Research and Consulting dilakukan antara 7 hingga 16 Oktober 2024, dengan populasi sampel dari 19 kabupaten dan kota. Jumlah total sampel adalah 800 orang, dengan proporsi 50:50 antara laki-laki dan perempuan. Margin of error survei ini lebih kurang 3,47 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun metode yang digunakan adalah survei tatap muka dengan aplikasi Android i-Voxpol. Untuk memastikan keakuratan data yang terukur, juga dilakukan double Spot Check terhadap 20 persen dari total sampel yang tersebar secara proporsional di 19 Kabupaten Kota secara acak. (*)