LIMA PULUH KOTA, HARIANHALUAN.ID – Tingkatkan kesejahteraan petani, pembangunan sektor pertanian mendapat perhatian dari Anggota DPRD Sumbar Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo.
“Walaupun saat ini kami berada di Komisi IV DPRD Provinsi Sumatera Barat yang membiayai kegiatan pembangunan infrastruktur, namun pembangunan sektor pertanian tetap akan menjadi perhatian guna kesejahteraan petani Daerah Pemilihan Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh,”ujar Nurkhalis Dt Bijo Dirajo dalam kegiatan resesnya di Kantor Wali Nagari Taeh Bukik Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Jumat (25/10).
Dewan dari daerah Pemilihan Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh itu menyampaikan, pengembangan sektor pertanian perlu inovasi dan akses kreatifitas yang tinggi.
“Inovasi dibutuhkan, karena sektor pertanian kita masih rendah dalam tingkat produksi dan potensi keragaman, kualitas serta pengembangan potensi pupuk organik sebagai persoalan ketersediaan pupuk yang semakin sedikit subsidi dari pemerintah,” ungkap Nurkhalis.
Ia juga mengatakan, saat ini berbagai kemajuan peralatan pertanian dalam meningkatkan hasil panen serta cara-cara pengembangan jenis tanaman sudah banyak dan modern. Sudah saatnya para petani mengembangkan potensi hasil pertanian mereka dengan berbagai kemajuan teknologi pertanian yang ada itu.
“Jika perlu petani kita bisa jadi pelopor kemajuan hasil produksi pertanian dengan kemampuan sendiri, melakukan berbagai inovasi dan kreatifitas sesuai dengan karakter dan potensi lahan pertanian kita sendiri,” ucapnya.
Wali Nagari Taeh Bukik, Hardimus menyampaikan terima kasih atas perhatian Nurkhalis Dt Bijo Dirajo terhadap nagari tersebut. Dimana sejak dilantik Nurkhalis telah 2 (dua) kali datang ke nagari Taeh Bukik.
“Ini menandakan kecintaan dan perhatian beliau terhadap kemajuan pembangunan nagari kita amat tinggi. Walaupun kita tahu saat ini beliau berada di Komisi IV tapi tidak akan meninggalkan sektor pertanian. Karena lebih 85 persen aspirasi masyarakat Nagari Taeh Bukik hidup di sektor pertanian. Butuh peralatan mesin untuk membajak tanah, mesin produksi Ubi, korak koling, kritik ubi dan yang lainnya,” sebut Hardimus.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna, buk Elit juga mengusulkan adanya bantuan sarana prasarana untuk Wisata Paralayang Nagari Taeh Bukik. Sebab, kawasan wisata amat erat hubungannya dengan kebersihan dan keasrian lingkungan, ia berharap untuk mengatasi masalah sampah plastik bisa didapat bantuan untuk membuat bank sampah.
“Dibutuhkan alat pengolahan sampah plastik menjadi balok plastik, harganya 25 juta. Tentunya dengan keberadaan alat tersebut dapat mengolah sampah plastik menjadi pendapatan nagari nantinya,” ucapnya. (*)