SIJUNJUNG, HARIANHALUAN.ID – Debat publik terbuka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar KPU Sijunjung berlangsung meriah dan kondusif. Debat perdana antar pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sijunjung tahun 2024 digelar di Balairung Lansek Manih, Jumat (1/11/2024).
Adapun tema debat adalah “Transformasi Sumber Daya Manusia yang Berketahanan Sosial, Budaya dan Lingkungan dengan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional”.
Debat tersebut menjadi ajang beradu visi misi, serta program kerja dari masing–masing paslon. Untuk debat pertama tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sijunjung menghadirkan beberapa panelis yang terdiri dari unsur akademisi, tokoh masyarakat dan profesional. Kegiatan juga dihadiri langsung jajaran Bawaslu, Forkopimda, OPD terkait, pimpinan partai, serta tim pendukung masing–masing paslon.
Adapun, jalannya debat terbuka dimulai dengan penyampaian visi misi dan program kerja oleh masing–masing paslon. Kemudian pada babak kedua terkait pendalaman visi misi dan program kerja. Dimana pada babak ini paslon menjawab dan saling menanggapi pertanyaan yang diundi oleh panelis.
Untuk babak ketiga, masing-masing wakil bupati menjawab dan saling menanggapi petanyaan. Selanjutnya untuk babak keempat dan kelima tanya jawab dan sanggahan antar paslon, baik calon bupati dan wakil bupati dan babak keenam adalah pernyataan penutup masing-masing calon bupati.
Ketua KPU Sijunjung, Dori Kurniadi menyampaikan pelaksanaan debat terbuka Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sijunjung 2024 secara umum berjalan lancar dan baik.
“Kegiatan debat publik ini merupakan bagian dari rangkaian tahapan menuju pemungutan suara yang akan digelar pada Rabu 27 November 2024 mendatang. KPU Sijunjung melaksanakan debat publik ini sebagai sarana bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat pasangan calon, termasuk visi, misi dan program kerja calon pemimpin,” ucapnya.
Dori juga menambahkan pentingnya menjaga suasana kondusif selama debat berlangsung. Dimana dalam kegiatan tersebut tidak ada yang boleh bersorak-sorak secara berlebihan apa lagi menghujat, atau menghina paslon lainnya agar tidak menimbulkan konflik di antara pendukung.