Gamawan Fauzi comeback! Tulis Headline berita Koran Haluan edisi Senin, 30 Mei 2022. Berita ini pun langsung ramai jadi pembicaraan publik. Tak hanya di warung kopi, para perantau di Jakarta, tokoh masyarakat hingga akademisi pun merespon sosok Gamawan. “Tak terhalang aturan, tak ada yang tak mungkin, beliau sosok yang dirindukan,” ujar mereka.
HALUANNEWS—Ketika tak terhalang oleh aturan, tak ada yang tak mungkin. Bila takdir Allah berkehendak, siapa yang dapat menolak? Sejak beberapa bulan belakangan, ketika banyak publik seakan putus asa pada kepercayaan, sebatang tubuh atas nama rindu dan cinta terapung ke permukaan. Beberapa tokoh masyarakat Sumatra Barat bersorak Bahagia. Seperti koor massa, sebaris kalimat tersusun di ruang politik kekuasaan lokal.
Gamawan Fauzi comeback!
Ramai jadi pembicaraan publik ketika nama Gamawan Fauzi mengapung ke ruang pikiran para tokoh Sumatra Barat untuk kembali mencalonkan Gamawan Fauzi sebagai bakal calon Gubernur Sumbar tahun 2024.
“Ini kebahagiaan politik. Tak ada aturan yang menjadi penghalang. Pertanyaannya, apa Pak Gamawan Fauzi bersedia? Semua terpulang kepada beliau,” kata Pakar Otonomi Daerah, Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA kepada Ope dan Pinto Janir dari Haluan, Minggu (29/5).
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Otda Kemdagri) tahun 2010 itu mengatakan, munculnya nama Gamawan adalah spirit baru di dunia politik lokal Sumbar. Ia merasa ini sebuah peluang. Apalagi, sosok Pak Gamawan adalah sosok yang dirindukan oleh sebagian besar masyarakat Sumatra Barat.
“Cerdas, rendah hati, bervisi, taat, jujur, dan mengerti serta memahami banyak persoalan di bidang sosial, budaya, agama, pertanian, perdagangan, pariwisata, dan lain-lain. Tapi, semua itu kembali kepada Pak Gamawan. Apa beliau bersedia? Soalnya, bukankah beliau mantan Menteri?” ujarnya.
Tak lama berselang, Djohermansyah yang akrab dipanggil Prof Djo itu mengatakan, kalau dipikir-pikir, Anies Bawesdan pun juga mantan menteri. Kofifah juga begitu. Mantan menteri juga semua.
Ya, semua kembali kepada Gamawan Fauzi.
Haluan menghubungi Gamawan Fauzi, Sabtu (28/05/22) malam. Koran ini langsung bertanya tentang “bagaimana kira-kira?”. Apa jawaban Gamawan yang disampaikan pada Ope dan Pinto Janir dari Haluan?
“Ope, Pinto… Bagaimana kalau kita bertemu sambil ngopi-ngopi dan bercerita tentang hidup dan kehidupan, negeri dan nagari, kini dan esok?” retorik Gamawan dalam aksara abu-abu.
Ketika terus didesak dengan jawaban pasti, maksudnya, apa mungkin Gamawan Fauzi bersedia mewakafkan pikiran dan jiwanya, hidup dan kehidupannya benar-benar untuk Sumatra Barat—sekali lagi; Gamawan seakan-akan sulit menjawab. Ketika pertanyaan kami terus menjurus ke sana, terkesan Gamawan Fauzi seakan-akan mengalihkan pembicaraan ke soal lain. Namun, dalam bahasa santun beliau mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang memberikan kepercayaan rasa kepada dirinya.
Gamawan Fauzi boleh saja belum menjawab isu publik. Belum menjawab kesediaan diri. Namun, beberapa tokoh-tokoh Sumatra Barat mengapungkan isu ini dengan segala kebahagiaan.
Febby Datuk Bangso tokoh muda, mantan Ketua DPW PKB Sumbar yang kini jadi pengurus DPP PKB, Minggu (29/5), mengatakan, “Nagari yang sangat kito cintoi ini perlu pemimpin yang memikirkan Sumatra Barat secara menyeluruh, bukan sebatas kelompok atau golongan. Nagari ini perlu pemimpin yang memahami tata kelola pemerintahan good governance dan bermanajerial yang baik, baik secara akademis maupun implementasi di lapangan. Nagari ini rindu dan butuh pemimpin yang memiliki skill dan talenta leadership. Semua itu dibutuhkan untuk melihat Sumbar ke depan dan Sumbar bermasa depan. Sosok itu, sebagian besar ada pada Pak Gamawan Fauzi. Pertanyaan satu saja, apa Pak Gamawan mau berendah hati menerima beban ini?”
Sebenarnya juga, isu Gamawan kembali ini sudah sejak setahun silam menjadi bahan atau wacana pikiran yang salah satunya dari seorang Febby Datuk Bangso. “Bung masih ingatkan, setahun silam kita pernah membahas ini?” ujar Febby kepada Pinto Janir dari Haluan.
Ya, Febby. Ya, Pak Djo. Ya, Novi Candra (NC), mantan anggota DPD RI. Sang NC, tokoh yang disayang banyak orang ini, kepada Haluan, Minggu (29/5) menyampaikan pikiran.
“Pak Gamawan tokoh yang fenomenal dari Sumatra Barat. Ambo yakin, Sumatra Barat akan sangat bagus bila dipimpin oleh pemimpin seperti Pak Gamawan Fauzi. Tetapi akan sangat lebih bagus lagi apabila pemimpin saat ini maupun pemimpin yang terpilih di masa yang akan datang untuk meminta beliau secara total membantu sumbangan pemikiran dan jaringan yang beliau punya untuk membangun Sumatra Barat,” ujar NC.
“Rancak bana! Rancak bana kalau Pak Gamawan Fauzi maju. Apalagi kalau ada partai pendukung, yakin saya itu. Namun, bukankah maju lewat jalur perseorangan juga bisa? Gubernur Jatim sekarang, juga mantan Menteri kok!” kata Prof Isril Berd, pakar tata lingkungan dari Sumbar, Minggu (29/5).
Tapi, lain lagi pendapat Firdaus HB, tokoh masyarakat Sumbar di rantau. Firdaus, Minggu (29/5) berpendapat singkat, “Nggak mungkinlah rasanya!”. Ia tak menyebutkan, apa alasannya, mengapa tak mungkin?
Masril Koto, pendiri Bank Tani atau Bank Petani dalam bentuk Lembaga Keuangan Mikro Agrobisnis (LKMA) Prima Tani di Nagari Koto Tinggi, Baso, Agam yang kini staf ahli di sebuah kementerian, menyampaikan jalan pikiran setantang ini, Minggu (29/5).
Apa pendapat Masril Koto yang akrab dengan akronim Maskot?
“Menurut ambo, kalau Pak Gamawan namuah babaliak ka kampuang, itu rancak bana. Ambo mancaliak Pak Gamawan dari sisi pengalaman. Ya, pengalaman beliau. Pengalaman beliau yang memimpin mulai jadi bupati, gubernur satu periode, hingga jadi menteri. Soal birokrasi, beliau memahami sekali. Kita butuh pemimpin yang mengerti dengan kebutuhan rakyat. Butuh pemimpin cerdas. Cerdas dalam soal pertanian, pariwisata, budaya, sosial, ekonomi, spiritual, dan lain sebagainya. Pak Gamawan, memiliki kriteria untuk itu di masa kini. Orang rindu sosok pemimpin seperti Pak Gamawan Fauzi. Persoalannya, apa Pak Gamawan bersedia?”
Pakar Ekonomi, Prof. Syafruddin Karimi ikut menanggapi.
“Saya percaya rakyat Sumbar sangat welcome dengan kembalinya Gamawan Fauzi ke Sumbar. Kapasitasnya tak perlu kita sebut lagi dengan pengalaman yang lengkap mulai dari bupati, gubernur hingga memegang kementerian yang mengurus pemerintahan daerah. Kini bagaimana rakyat dan daerah Sumbar menyampaikan hasratnya kepada Gamawan Fauzi untuk comeback juga memimpim Sumbar,” katanya saat dihubungi Haluan, Minggu (29/5).
Kalau begitu, datanglah Gamawan Fauzi! (*)
Penulis: Pinto Janir/Ope