Emiko-Irwan menjadi satu-satunya kandidat yang memasukan generasi muda (Gen Z) dalam program unggulan bernama 100 Gen Z Kreatif.
“Peningkatan kapasitas generasi muda, milenial, Gen Z. Bagaimana caranya, yakni dengan program pemberdayaan, pelatihan sehingga mereka tidak sibuk dengan game online tapi kita edukasi dan kami sudah ada program yang jelas soal ini,”tutur Irwan.
SOLOK, HARIANHALUAN.ID—Debat pasangan calon (Paslon) yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok bertujuan agar visi misi kandidat dapat diketahui oleh masyarakat. Dalam debat kedua yang diadakan di Hall GOR Batu Batupang, Kubung, Kabupaten Solok pada Minggu (17/11/2024) tampak Paslon nomor 2 Emiko-Irwan fokus menjelaskan program unggulan seperti untuk Gen Z Kreatif.
Paslon nomor 1 Budi Satriadi-Hardinalis Kobal beberapa kali membahas program main saham untuk masyarakat Kabupaten Solok.
“Bagi kami nanti akan berikan pelatihan bagaimana generasi muda kita itu dengan pelatihan mendapatkan uang dengan bermain saham,”ujar Budi.
Terkait dengan ajakan dan pembahasan soal saham bukan pertama kali. Pada debat pertama ia juga sempat juga membahas soal saham. Bahkan pada debat kedua ini Budi beberapa kali membahas soal saham.
Sementara Paslon nomor 3 Jon Firman Pandu (JFP)-Candra sempat melakukan protes kepada moderator acara.
Mereka meminta pertanyaan untuk diulang kembali. Meski telah diulang oleh moderator, JFP tidak mengerti dengan pertanyaan tersebut bahkan ia sempat meminta pasangannya Candra untuk menjawab.
“Karena kurang jelas ya, saya pertanyaannya diulang apakah persoalan mic ini atau ini ya. Kurang jelas pertanyaannya, karena terlalu kebisingan satu, habis itu kurang kedengaran,”ujar JFP protes.
Ia juga mengatakan, karena mic ia tidak dapat mencerna pertanyaan.
“Satu lagi mungkin persoalan sound sistem, micnya mungkin jadi kurang mencerna kita dari pertanyaan,”katanya kembali protes.
Moderator kembali mengulang pertanyaan secara perlahan dan jelas. Namun, paslon nomor 3 kembali protes.
“Potensi apa tadi? potensi apa? satu lagi saya yakinkan potensi apa tadi?,” ujar JFP kepada moderator.
Karena masih belum mengerti ia pun menyuruh pasangannya Candra untuk menjawab.
“Kamu lah yang jawablah,”ujarnya kepada Candra.
Dan yang membuat suasana menjadi riuh. Mendadak Candra justru protes dan bejalan ke arah moderator. Ia mempertanyakan langsung bahkan ingin melihat pertanyaan tersebut.
“Demi Allah bukan kami tidak sanggup, micnya ga terdengar, potensi apa coba kami lihat potensi apa,”ucap Candra melihat pertanyaan tersebut.
Aksi tersebut sempat membuat suasana menjadi bergemuruh. Karena sorakan dan teriakan dari pendukung ke tiga Paslon.
Dengan adanya debat tersebut masyarakat dapat memilih dan menilai calon yang akan ia coblos di kotak suara.
Dan begitu pentingnya kemampuan seorang pemimpin mengatasi masalah, sikap dewasa, literasi yang kuat, dan fokus dalam mengerjakan sesuatu.