PADANG, HARIANHALUAN.ID — Kaba Festival kembali dikabarkan. Tahun ini, Nan Jombang Dance Company mengusungnya dalam tajuk Kaba Festival X 2025. Serupa tapi tak sama, Kaba Festival X ini hadir dengan corak-corak kegiatan yang berbeda dari sebelum-sebelumnya.
Begitulah yang dikatakan pimpinan Nan Jombang Dance Company, Ery Mefri pada Konferensi Pers Kaba Festival X 2025 di Hotel Daima, Padang, Senin (20/1/2025).
Kegiatan ini penanda awal jalannya Kaba Festival X yang nantinya dilanjutkan dengan berbagai kegiatan panjang yang mengakari seni tradisi di jalur kemajuan saat ini.
“Rasanya selama ini kami hanya berlari sendiri. Tapi kami diperhatikan dan diapresiasi oleh kementerian. Kami musyawarahkan kembali dan lalu kami lakukan. Kami siap dan mungkin ini jalan untuk kita bisa berlari bersama,” katanya.
Ery Mefri mendasari ceritanya tentang lahirnya Kaba Festival ini. Langkah awal festival ini ditunggangi langsung oleh Nan Jombang Dance Company. Galanggang Trans Sumatera jadi pelangkahan pertamanya di tahun 1988. Berpacu dengan langkah dan waktu, Galanggang Trans Sumatera menjadi Padang Bagalanggang. Hingga akhirnya, sampai kini, Kaba Festival menjadi nama yang terus dipertahankan.
“Dulu kami hanya berproses dan berkarya untuk mencari kesempatan. Pelitnya kesempatan berkesenian ketika itu, akhirnya kami yang membuat kesempatan itu. Lahirlah Kaba Festival ini yang kami jalani sejak lebih 36 tahun ini,” ujar sang maestro tari tersebut.
Memang, sambung Ery, proses tidak mengkhianati hasil. Termasuk jalannya Kaba Festival X ini, hadir sebagai konsistensi Nan Jombang Dance Company untuk menggerilyakan seni pertunjukan di Ranah Minang. Sehingga Kementerian Kebudayaan RI kini mengapreasiasinya melalui program dan event strategis, di mana program ini terbatas pelaksanaannya oleh Kementerian RI.
Seperti berlari bersama, Kaba Festival X hadir dengan kekuatan baru dukungan kementerian dan secara konsekuen tetap dilaksanakan Nan Jombang Dance Company sebagai penggagas. Festival ini didukung Kementerian Kebudayaan melalui pendanaan Dana Indonesiana dan LPDP.
“Sejak delapan bulan yang lalu kami dimonitor dan akhirnya dikabarkan, kalau Kaba Festival dipilih. Kami disuruh mengajukan event sesuai apa yang dikehendaki dari Kaba Festival ini. Kami lakukan dan kami hadirkan setidaknya sembilan item kegiatan,” ujar Ery.
Kaba Festival X hadir dengan rentetan kegiatan yang terbilang panjang. Pelaksanaannya dimulai sejak konferensi pers, pada Senin (20/1/2025) dan akan berlangsung hingga Juni mendatang. Enam bulan jalannya Kaba Festival X ini dicorakkan dengan kegiatan-kegiatan yang saling mengikat.
Direktur Festival, Angga Mefri mengatakan, ada sembilan kegiatan yang berlangsung hari ini dan untuk lima bulan ke depan. Setelah pengenalan Kaba Festival, nantinya akan dilanjutkan dengan FGD Program Strategis Nan Jombang Dance Company dan Kaba Festival untuk lima tahun ke depan.
“Kedua program strategis ini lebih ke eksternal terhadap tujuan pelaksanaan. Di bulan Februari kami mulai lagi dengan Workshop Pengelolaan Arsip Nan Jombang Dance Company, dan setelahnya Workshop Penulisan Apresiasi Seni Pertunjukan,” katanya.
Memulai inti Kaba Festival X, tepat di bulan April dihadirkan Kaba Festival Nan Balega. Kata Angga, Kaba Festival Nan Balega akan memanggungkan kesenian tradisi yang akan ditampilkan sebanyak 19 penampil dari berbagai daerah di Sumatera Barat.
“Nan Jombang hidup dan besar karena akar tradisi ini. Apresiasi utama kita ya kesenian tradisi ini. Bagaimana pun kontemporernya pengaryaan Nan Jombang, seni tradisi pijakan pertama kami. Begitu juga Kaba Festival yang memang hadir untuk seni pertunjukan tradisi juga,” ujarnya.
Lalu, masih dalam April, setelah Kaba festival Nan Balega, selanjutnya bersambung dengan Kaba Festival Nan Maurak Alek. Kegiatan ini lebih kepada jembatan untuk tetap mengenalkan tradisi dalam pertunjukan basis kontemporer yang berkembang saat ini.
“Asok dari Tungku karya Ery Mefri membuka Kaba Festival Nan Maurak Alek ini. Kemudian baru menghadirkan seni pertunjukan kontemporer berbasis tradisi dengan mendatangkan satu penampil dari Taiwan dan sembilan dari penampil nasional,” kata direktur festival tersebut.
Setelahnya, dalam merefleksikan ekosistem seni pertunjukan dalam sudut padang seni pertunjukan dan perubahan sosial yang terus berubah, Kaba Festival X tak luput untuk mengajinya dalam bentuk Seminar Seni Pertunjukan, yang akan diadakan di bulan Mei.
Sampai di penghujung, Kaba Festival X ditutup dengan Bedah Buku “Salam Tubuh Pada Bumi” tentang perjalanan 40 tahun Ery Mefri berkarya, serta peluncuran dan bedah buku Retrospeksi Kaba Festival sebagai cerminan jalannya Kaba Festival oleh Nan Jombang Dance Company selama ini. (*)