Berikut Puisi-puisi Karya Dilla SPd
Dunia Angkara Murka Oleh, Dilla, S.Pd. Bertahun-tahun pendidikan kita terpasung Menekan, menahan, mengekang, dan menindas Pendidikan tidak lagi memanusiakan manusia Pendidikan mengubur secara utuh dan paripurna Pendidikan hanya untuk mempertahankan kekuasaan Mengedepankan materi semata Nilai-nilai akhlak terabaikan Budi pekerti dikesampingkan Kepalsuan diagungkan Prestasi terkontaminasi oleh ambisi dan korupsi Pendidikan karakter yang digaungkan justru dikebiri Anak bangsa hanya jadi objek Tong sampah ilmu yang serba manut dan penurut Mereka tak lagi memiliki empati, hilang daya kreatif dan sikap kritis Mereka jadi cerdas tapi tak bernas Mereka kebal namun bebal Generasi muda tiang negara tak lagi berbudaya Akar budaya yang membumi telah dikebiri Terkikis habis oleh degradasi moral yang lemah tak berdaya Tenggelam dalam hiruk pikuk peradaban yang menghamba Menghamba pada materialisme dan hedonisme, korupsi dan manipulasi Saatnya pemuda-pemuda Indonesia membuka mata Menjadi kawah candradimuka peradaban bangsa yang terhormat dan bermartabat Singsingkan lengan baju jadilah figur panutan dan tauladan Kikis habis mental penguasa angkara murka Bukittinggi, 2020 Dominasi Kepalsuan Oleh, Dilla, S.Pd. Waktu pergi silih berganti... Generasi ke generasi sepi akan prestasi Terkontaminasi oleh ambisi ingin menang sendiri Anak bangsa menjadi lemah tak berdaya Impian tertahan di antara keraguan Harapan tertahan di antara keputusasaan Kepercaaan tertahan di atas kepalsuan Entah kapan menjadi figur tauladan dan panutan Paradigma karakter lesu tanpa daya Anak bangsa kini... Terbelenggu oleh nafsu dan ambisi Meraja, menguasai setiap lini Berbingkai kepalsuan yang merajalela Janji palsu... Kata-kata palsu... Perilaku palsu... Sekolah palsu... Ijazah palsu... Jabatan palsu... Kepalsuan mendominasi dan mengintai setiap waktu Bukittinggi, 2020
Belahan jiwa Oleh, Dilla, S.Pd. Kutulis bait aksara menyapa sukma Tiupkan semerbak asmara seharum seroja Duhai kanda belahan jiwa Namamu bak pelengkap candu rindu Memabukkan hati yang berdegup pilu Gemerlap dunia suram tanpa hadirmu Kini goresan puisi menjadi saksi Semua rasa meremuk sendi Mendidih bara asmara dalam hati Janji suci jadi ikatan abadi Sampai malaikat maut datang menghampiri Aku kan tetap setia menanti Bersama mengarungi bahtera cinta Yang akan bertepi di pulau abadi Bukittinggi, 25 September 2021