5 Puisi Pilihan Karya Pulo Lasman Simanjuntak

Biodata :
Pulo Lasman Simanjuntak dikenal sebagai Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP), anggota Dapur Sastra Jakarta (DSJ), Komunitas Dari Negeri Poci (KDNP), Sastra Nusa Widhita (SNW), Taman Inspirasi Sastra (TISI), serta anggota Sastera Sahabat Kita (SSK-Sabah, Malaysia).
Karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal (1997-2021). Saat ini tengah persiapan penerbitan buku antologi puisi ke-8 berjudul BILA SUNYIKU IKUT TERLUKA.
Sejumlah puisinya telah dimuat (dipublish) diberbagai media cetak, media online, dan majalah digital di Indonesia dan Malaysia.
Bekerja sebagai wartawan , dan rohaniawan.
Email : pulo_lasman@yahoo.com
Medsos : FB/Instagram Lasman Simanjuntak
Youtube : Lasman TV- Berita Raya TV
Kontak.person : 08561827332 (WA).
Berikut 5 puisi pilihan karya Pulo Lasman Simanjuntak

SENJA BERPUISI HATIKU SEPERTI JADI BESI

berabad-abab ribuan puisi sudah kukirim lewat berita pandemi 
menebar tujuh antologi 
ke dalam cawan sakit hati

usai basuh kaki 
menelan roti tubuh perjamuan 
mengunyah anggur kematian 
dan membayangkan berulangkali para pensyair 
bersiap terbang tinggi

mendaki bukit-bukit  bakal mengalirkan mata air kehidupan  
berbudaya kesakitan 
jiwa keabadian

"sejenak aku harus jadi baal peor, menabrak matahari perhentian suci meskipun tak sempat baca puisi," kataku sambil merayap-rayap di gedung kesenian rakyat

inilah keterasingan diri 
inilah cuaca lupa diri 
lantaran ingin bertemu  
bintang kartika dan bintang belantika

sementara di panggung pentas sederhana  
ada kucatat ;  
tarian meratap bersama lukisan-lukisan gelap 
ditebar bau kemenyan dan asap pekat

pemusik punk rock ayunkan sabit memabukkan 
penyair pun masih rajin 
menabuh tembang-tembang senjahari 
berbaris-baris menuju selasar kehangatan batin

Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 17 September 2022



LUMPUR DALAM SAJAK

perlahan sajakku turun 
tanpa tali temali panjang
sampai menyentuh mata air bor
di dasar permukaan dunia orang mati

bumi yang terus digenangi air hujan deras sorehari
nyaris hancurkan akar-akar 
tanah beracun tumbuhan liar

kesialan pun kembali datang
dua sosok manusia akhir zaman
tak kenal pengampunan
mereka tetap menggali kuburan orang tuli
diantara lempengan ujung bumi

aku ikut menari kesedihan
mengapa cawan lebur ini
rajin datang saat buah roh mau matang di pematang khotbah minggu mendatang

melalui pipa-pipa paralon yang makin sunyi
sajakku terus tembus 
ke bawah planet asing 
orang-orang kelaparan
mengangkat kedua tangan
agar Tuhan mau turun tangan

Jakarta, 3 Oktober 2012


PERCAKAPAN TELEPON DUNGU

sianghari tadi aku terus mencari-
saudara kembarku bersolek
diantara timbunan beras

di hamparan areal perkebunan tebu
disebar juga bau tembakau 
kemelaratan bertalu-talu
nyanyian dari rumah perzinahan

sekeras persaudaraan persungutan
saat ini sedang terjebak 
dalam sekumpulan orang-orang yang terpuruk
dendam pada secarik kertas
tanpa warna biru, merah, dan pelangi

duh, 
aku kembali tertipu

Jakarta, Oktober 2022



SEDEKAH LIAR 

i//
berlari-lari mimpiku sejak subuhhari
mencari bayangan kelam
diri sendiri 

sudah empat benda purbakala kesayangan ibunda
terjual dengan harga murah
menembus sampai ke mata air tanah lumpur 
belakang rumah 

seperti upacara perjamuan
pembasuhan air hujan
deras membeku 
dingin menjadi luka
terus menerus menetes darah masa lalu 

ii/
dalam imajinasi yang amat kuat
seorang perempuan gemuk berjalan pincang membawa seribu penyakit
tanpa tangisan 
mau mencegah khotbah 
teramat panjang 

ia hanya butuh makan roti dan minum anggur
sambil kami berdoa di pinggir jalan 

iii/
sehingga selesailah tugas pelayanan
berhari-hari mengejar mata uang 
menggelar kesunyian memabukkan 

Jakarta, Senin 26 September 2022 


MUSIBAH PERSUNGUTAN PANJANG 

jangan engkau berharap kesembuhan masa mendatang 

sebab bumi makin gelap gulita
cuaca tak mampu lagi membaca
apa saja yang tergenang  dihadapan kita 

"tunggu saja hasil lab uji darah dan batuk dahakmu,
nanti kami akan kirim makanan dan vitamin bergizi," pesan penjaga berkerudung biru di kemah pesakitan tanpa swabtest kematian

lima belas tahun vegetarian
sudah mampu membuat dirimu menjelma jadi perempuan yang rajin membangun mezbah karang tegar 

sekurus itukah nyanyian pujian dan doa yang engkau layangkan pagi, siang, dan malam 

entahlah 

Jakarta, Senin 26 September 2022

Exit mobile version