Puisi-puisi Terbaru Karya Sastrawan Pulo Lasman Simanjuntak

Pulo Lasman Simanjuntak

LELAKI MATA TULI JATUH DI RANJANG SEPI

lelaki mata tuli jatuh di ranjang sepi
tubuhnya dari kertas emas
seperti hewan pemalas
takut menyapa matahari begitu keras

lelaki mata tuli tidur di ranjang sepi
bantalnya batu ditiup angin pagi
tak memikirkan harga-harga
pangan melambung tinggi
air minumnya dari bensin dengan bayaran hanya kuitansi

sekarang lelaki mata tuli
sedang merenung di kamar mandi
disetubuhi bau terasi dan bangkai tikus mati
rajin onani berulangkali
ia ingin memeluk negeri khatulistiwa ini
tanpa kelaparan lagi

Jakarta, Rabu 7 September 2022

KELAPARAN AKUT 
                        -episode dua-

membangun mezbah batu pagi ini
kembali membuat otak kecilku
terluka parah
dirajam seorang lelaki
tanpa kelamin

matahari terlihat kian kurus
menusuk-nusuk paru-paru
ke dalam perut rumah persinggahan
selalu gelisah antara dua pilihan kelabu

mencuri sepiring beras merah
ataukah berteriak di pinggir jalan sambil memungut persembahan

hayo, ajakku sambil menggendong
sekarung derita di bahumu tulang belulang
kita mulai bangkit berdiri
di pinggiran kota pandemi ini

sebab masa kelaparan telah tiba
di depan pintu negerimu nusantara
kutagih terus utang renternir dua miliar rupiah
bersamaan dengan datangnya
kenaikan harga bahan bakar minyak
yang bakal tergilas
pecah seperti balon gas

Jakarta, Minggu 3 September 2022

SAJAK KRITIS

hari ini kembali sajakku menjahit sunyi
tanpa angin pagi
hanya suara aliran air kolam
ikan-ikan setengah lumpuh

membuat sajakku semakin kelaparan
mau kemana dibawa tubuhmu ke padang ilalang
tak ada mata uang
di sana kering kerontang

(sementara  dari jarak dekat seorang lelaki tuli mondar-mandir
menyusup dalam sajakku
yang telah berkemas
untuk menjual nyawa
barang mati apa saja yang bisa dimakan dengan rakus)

Pamulang , Senin 5 September 2022

TIGA MANUSIA DALAM CAWAN LEBUR

tiga manusia telah berdoa sianghari
di bawah matahari dungu

mereka selalu berkeliaran
di taman eden yang terluka
bergumul dengan ayat-ayat suci

mereka masih butuh sepiring syair
yang bakal dimasak sampai matang
buat santapan ritual tanpa ada beras
seperti pekabaran kesehatan malam tadi
kita harus melenyapkan makanan daging halal

tiga manusia ini terus menunggu
kabar dari benua yang selalu bawa bencana
sejak dinihari telah disodorkan lewat penyakit gula dosis tinggi
yang sempat juga menawarkan souvenir
lagu pujian generasi milenial

ya, Debata
datanglah dengan segera !

Jakarta, Senin siang 5 September 2022

ULANGTAHUN MEMBACA SUARA TUHAN

hujan deras yang dimuntahkan di atas ranjang keluh kesah ini
tak dapat lagi mengundang mimpi-mimpi purba
(masa lalu ?)
yang selalu terjebak dalam sebuah permukiman liar
banjir airmata dan rasa sesal dibungkus irama kemandulan

lalu saat sunyimu pesiar ke sebuah bangunan tua dalam kota
telah diamarkan lewat seorang nabi perempuan

“melahirkan seorang anak harus melalui tangan Tuhan, bukan menghambur-hamburkan spermamu ke dalam cawan kemiskinan ,” pesannya lewat jendela pesakitan dari seberang pulau sumatera

maka pagihari bertelut dan berdoalah
saat usiamu telah bergerak
dalam kesakitan tak berkesudahan
tetaplah membaca suara Tuhan
karena ini ujian iman seperti abraham

tataplah lagi
matahari basah di depan rumah
terbanglah seperti burung rajawali semakin tinggi
menembus langit baru dan bumi baru

jangan gelisah
tiang awan  mendung juga telah kirim makanan
sehingga para pemulung tak akan bertegur sapa lagi
siapa mau menjual kesetiaan sumpah pernikahan
kudus, kudus,
aku tak mau kelaparan
dan mati usia belia

Pamulang, Selasa 6 September 2022

USIA 59 TAHUN, DICATAT DI BUKU KEHIDUPAN

hari ini usiamu kembali
dicatat di buku kehidupan
yang tekun dibaca tiap
pagi sebelum gerhana matahari
mau menyapa diri ini

sambil menebar ayat-ayat suci di meja makan tanpa makanan haram
anak-anak kita nantinya
mengetahui betapa beratnya
cawan lebur
ditanam di pekarangan rumah ibadah
aliran air-Nya berimbas sampai ke tulang-tulang doamu yang teramat panjang

sabar, sabarlah, katamu
menutup percakapan sejarah
di tubuh taman bebatuan
telah lama mati haid kekeringan dan keheningan

Pamulang, Selasa 6 September 2022

MENULIS PUISI TANPA MEZBAH PAGI

menulisi puisi tanpa mezbah pagi
bersama permaisuri mati suri
larik puisi ini ternyata masih membutuhkan seribu ton beras impor
yang tersimpan dalam kompor

 menulis puisi tanpa mezbah pagi
bersama perkawinan kurus kering kerontang
bait puisi ini ternyata masih membutuhkan tiupan daun-daun migas
tersembur liar dari cuaca  makin panas

 lalu kemanakah penyair usia senja  ini mau bercerita
gadai gitar yang bisa bernyanyi  rock n roll dengan perut lapar
pinjaman oline yang bertebaran dalam
paru-parunya  yang lumpuh setengah badan
ataukah kupilih terus menulis puisi
tanpa matahari risih
tanpa sungai mati
tanpa laut berombak kisruh
tanpa kuburan
dengan kain kafan kejang-kejang

 masihkah iman ini kuat
ditusuk bertubi-tubi
dengan jutaan jarum kebenaran

Jakarta, Senin 22 Agustus 2022

MATI SURI

obrolan petang ini telah jadi
kesaksian pendek
mengapa matahari kian kurus kering
langit biru melahirkan tulang belulang ditiup angin kemarau kehabisan nafas alam semesta

“aku butuh dokter kulit untuk suntikkan vitamin dosis liar
sebab sindirin ini telah membuat mimpiku semakin jauh dari rumah tanpa suara paranabi ,” katamu seraya malas menyantap makanan najis di atas meja makan

sudahlah, kataku
mari kita bersetubuh di ranjang kolam ikan itu
agar tubuhmu makin gemuk
serta dapat membuang pikiran-pikiran yang membatu

jangan lagi taruh pisau tajam
di ujung bibirmu yang kian menyusut karena dilindas penyakit katarak menahun
atau kecelakaan lalu lintas
di trotoar yang menjual angan-angan patah hati

Jakarta, Agustus 2022


Biodata  : 

Pulo Lasman Simanjuntak, dilahirkan di Surabaya 20 Juni 1961.Menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Publisistik (STP-Jakarta). Karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal dan 17 buku antologi puisi bersama para penyair seluruh Indonesia. Karya puisinya juga telah dimuat (dipublish) diberbagai media cetak, media online, dan majalah digital di Indonesia dan Malaysia.

Saat ini sebagai Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP), Dapur Sastra Jakarta, Komunitas Negeri Poci, dan anggota Sastera Sahabat Kita (SSK-Sabah, Malaysia). Bekerja sebagai wartawan dan rohaniawan.
HP (WA) 08561827332
Email : pulo_lasman@yahoo.com

Exit mobile version