Puisi : Pulo Lasman Simanjuntak PERNIKAHAN SUCI pernikahan suci tiga puluh satu tahun ini selalu membangun mezbah Tuhan setiap waktu penuh sukacita melibatkan juga pelayanan kami seperti orang lewi dalam rumah Tuhan pernikahan suci tiga puluh satu tahun ini senantiasa bergumul dalam doa syafaat dan menyatu dengan suara Injil sepasang manusia rohani diciptakan oleh Tuhan untuk mendengar tangisan airmata pertobatan pada ujung kehidupan memasuki usia lansia puisi ini terus kutulis meskipun ada suara pergumulan di pintu rumah doa yang kubangun dalam cinta dan kasih Tuhan ketakutanku telah menjelma menjadi suatu pengharapan kebaktian rumah tangga jadi kebangunan rohani untuk pertobatan sejati isteriku, bersabarlah matahari akan tetap terbit dari hatiku yang sering terkunci untuk membaca dunia dan cuaca tak punya kepastian pernikahan suci tiga puluh satu tahun ini mau terus bernyanyi puji-pujian- dalam nyanyian mazmur berkat atas rumah tangga seperti pesan pastor tadi pagi ingat sumpah perkawinanmu jadilah hidup dengan kasih jadilah hidup kekal amin Jakarta, Sabtu 24 Desember 2022 JAKARTA , 26 DESEMBER TAHUN 2022 perjalanan tahun ini terasa ganjil ketika tubuh rohanimu menjelma jadi sebuah kitab suci berbahasa ibrani pada halamannya tak bisa kubaca dengan mata kiri masih terbungkus sebaris doa-doa syafaat kadang lewat layar zoom atau disampaikan di atas mezbah rumah ibadah pernah kutenggelamkan sekarung dosa seberat roh perzinahan catatlah sebelum kita meninggalkan tahun-tahun paling mengerikan ini ada tiga belas rintihan kelaparan akut yang sering diliput pewarta tua berteriak histeris di pinggir jalan kotamu berkejaran dengan musim hujan untuk memperoleh sebuah kepastian ; hari esok nyawa siapa yang harus disodorkan di rumah para baal ditembus langit ketiga sampai perjalanan kita tiba di sana tanpa membawa airmata penyakit dan duka cita matahari juga ikut dimusnahkan jadilah kita manusia kudus selesai sudah Jakarta Senin, 26 Desember 2022 DISPEPSIA lihatlah, yehova permaisuriku masih setia mengangkut berlaksa-laksa tulang belulang tubuhnya (belum membusuk) seperti aliran air sungai mau bermuara sampai menuju langit ketiga padahal para tabib perempuan telah menggelar meja perundingan pagi sampai jelang malam mereka sedang mengajak turun ke dunia paling sunyi "coba putar lehermu apakah ada benjolan daging segar buat dimakan sore ini tanpa amarah dan dendam," kata pelayan medis berhati mulia lalu ditinggalkannya ruang instalasi gawat darurat dengan hati terbakar diiringi hujan deras sampai tembus pada catatan diagnosa organ-organ pencernaan paling mengerikan kami pun harus berserah seribu penyakit dijadikan puisi sejuta pengharapan tetap menanti tanpa ada keresahan Jakarta, Kamis 15 Desember 2022 TIROID telah disodorkan diagnosa ini sepanjang tahun hujan tangisan sangat mengerikan tubuhmu tanpa tulang sering berjalan miring menabrak kaki-kaki bumi suaramu ikut kering seperti padang tandus jadi percakapan batin paling menyebalkan di rumah ibadah hari perhentian atau di permukiman menua tumbuh daging liar menyantap lehermu tak punya lagi angka-angka yang bermunculan di atas timbangan mematikan padahal kelaparan selalu datang bertubi-tubi membentuk sebuah kawasan paling menakutkan deras seperti air terjun mengalir disela-sela payudaramu yang makin mengecil tak ada lagi napsu birahi untuk penyakit berkepanjangan ini Jakarta, Selasa 20 Desember 2022 ---------------------------------- Biodata : Pulo Lasman Simanjuntak telah menekuni dunia sastra sejak 35 tahun terakhir ini.Sebagai penyair 'lansia' beberapa kali telah membaca karya puisinya di lingkungan Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM).Karya puisinya juga telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal (1997-2021), dan sejak tahun 1980 s/d 2022 karya puisinya telah dimuat (dipublish) diberbagai surat kabar, majalah, media online, dan majalah digital di Indonesia dan di Malaysia. Pada saat ini sebagai Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP). Kontak person (WA) 08561827332.