Menurut Itje, ada lima alasan AA Navis dianggap sebagai sastrawan internasional, yakni karya sastra yang dilahirkannya menarik , beragam dan dapat dibaca oleh semua masyarakat internasional.
Yang kedua karyanya Robohnya Surau Kami paling banyak dibaca, novel Kemarau. Novel ini menggambarkan bagaimana konyolnya manusia dalam menghadapi cobaan dari Tuhan, yaitu kemarau yang panjang.
Lanjutnya, karya-karya AA Navis mendapatkan penghargaan dari Yayasan Khatulistiwa 2021 dan sebagai perayaan internasional UNESCO untuk kelahiran AA Navis.
Keempat kreativitas dalam budaya dan adab, pembaca dituntut bagaimana beradab, AA Navis menulis karya ilmiah dialektika Minangkabau dan alam Takambang Jadi Guru dan adat kebudayaan Minangkabau ini semua relung adab dan budaya manusia yang perlu dipahami dengan baik.
Terakhir, AA Navis menulis dalam berbagai aspek kehidupan dunia yang relevan dan banyak dibaca dari berbagai Negara. Ithe menerangkan peringatan dimulai Maret hingga November mendatang.
Peringatan nasional dilaksanakan pada 17-19 November di Taman Ismail Marzuki. Lalu di tingkat Internasional digelar di Paris, Prancis pada 11-15 November mendatang. (*)