PADANG, HARIANHALUAN.ID–Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek menggelar peluncuran peringatan 100 tahun budayawan sekaligus sastrawan terkemuka di Indonesia asal Sumatera Barat (Sumbar) A.A Navis Youth Center, Bagindo Aziz Chan, Padang (9/3/2024). Peringatan ini ditandai sebagai perayaan internasional oleh UNESCO.
Kepala Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Muh. Abdul Khak, menyampaikan kegiatan ini dilakukan untuk memperkenalkan karya sastra dan pemikirannya kepada generasi muda dan masyarakat Indonesia.
“Menurut catatan kami, ada sekitar 65 karya sastra yang ditulis oleh AA Navis dalam berbagai bentuk. Salah satunya novel “Robohnya Surau Kami”, yang dinobatkan sebagai novel terbaik Tahun 1955. Cerita ini sangat nyata, apa dikisahkan di novel ini persis yang saya alami waktu kecil,” ungkapnya.
Abdul Khak menilai perlu upaya terus menerus dalam menjaga dan menyebarluaskan kekayaan sastra Indonesia, terutama karya-karya AA Navis ke masyarakat luas dan mengkontekstualisasikan muatan dari karya dan pemikirannya dengan situasi Indonesia hari ini.
“Kami berharap perguruan tinggi di Sumbar juga melakukan peringatan kegiatan ini dengan melakukan diskusi, bedah buku AA Navis. Kita juga memperingati 100 Tahun AA Navis di 30 Balai Bahasa se-Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah mengatakan karya sastra yang dilahirkan AA Navis memuat seluruh pemikirannya tentang apa yang dirasakan dan dilihat pada kondisi dan lingkungan yang dialaminya. Karya yang menarik dan dikenal secara nasional bahkan internasional.
“Secara pribadi saya menilai karya sastra dari AA Navis itu memuat berbagai elemen kehidupan seperti sosial, lingkungan hidup, budaya dan lainnya. Ia menulis dari berbagai perspektif, kritis, semua itu terangkum dalam karya yang diciptakannya,” katanya.
Menurut Itje, ada lima alasan AA Navis dianggap sebagai sastrawan internasional, yakni karya sastra yang dilahirkannya menarik , beragam dan dapat dibaca oleh semua masyarakat internasional.
Yang kedua karyanya Robohnya Surau Kami paling banyak dibaca, novel Kemarau. Novel ini menggambarkan bagaimana konyolnya manusia dalam menghadapi cobaan dari Tuhan, yaitu kemarau yang panjang.
Lanjutnya, karya-karya AA Navis mendapatkan penghargaan dari Yayasan Khatulistiwa 2021 dan sebagai perayaan internasional UNESCO untuk kelahiran AA Navis.
Keempat kreativitas dalam budaya dan adab, pembaca dituntut bagaimana beradab, AA Navis menulis karya ilmiah dialektika Minangkabau dan alam Takambang Jadi Guru dan adat kebudayaan Minangkabau ini semua relung adab dan budaya manusia yang perlu dipahami dengan baik.
Terakhir, AA Navis menulis dalam berbagai aspek kehidupan dunia yang relevan dan banyak dibaca dari berbagai Negara. Ithe menerangkan peringatan dimulai Maret hingga November mendatang.
Peringatan nasional dilaksanakan pada 17-19 November di Taman Ismail Marzuki. Lalu di tingkat Internasional digelar di Paris, Prancis pada 11-15 November mendatang. (*)