AGAM, HARIANHALUAN.ID – Mempererat hubungan dan meningkatkan kerja sama dengan insan pers, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Agam menggelar pertemuan dengan wartawan di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Agam.
Pertemuan yang beberapa waktu lalu ini bertujuan untuk menampung saran, serta masukan demi mewujudkan kerja sama yang lebih solid pada tahun 2025.
Kepala Diskominfo Agam, Syatria menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan bagian dari silaturahmi bersama awak media.
“Kami ingin membangun komunikasi yang lebih baik dengan para wartawan. Sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan media sangat penting untuk menyampaikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Syatria juga memaparkan teknis kerja sama yang akan diterapkan pada tahun 2025. Menurutnya, mekanisme kerja sama tersebut masih akan mengacu pada skema tahun sebelumnya, serta peraturan bupati yang berlaku.
“Kami akan tetap mengedepankan transparansi dan profesionalisme dalam menjalin kemitraan dengan media,” katanya.
Ketua PWI Agam, Romi Firmansyah dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada Diskominfo Agam yang terus menjalin komunikasi dengan wartawan.
Ia berharap pertemuan ini dapat memperkuat hubungan baik antara pemerintah daerah dan media.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Diskominfo Agam dalam mendengar dan menampung masukan dari rekan-rekan wartawan. Ini menjadi langkah positif dalam membangun sinergi yang lebih baik kedepannya,” kata Romi.
Disampaikan Romi, dalam pertemuan tersebut para wartawan juga menyampaikan berbagai masukan demi meningkatkan kualitas kerja sama.
Salah satu masukan yang disampaikan adalah agar peluang kerja sama lebih terbuka bagi wartawan yang berdomisili dan beraktivitas di Agam.
Hal ini diharapkan dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi jurnalis lokal untuk berkontribusi dalam pemberitaan daerah.
Selain itu, wartawan juga menyarankan agar pemerintah daerah memiliki juru bicara resmi yang dapat memberikan konfirmasi terkait pemberitaan.
Dengan adanya juru bicara, diharapkan komunikasi antara media dan pemerintah menjadi lebih efektif serta menghindari kesimpangsiuran informasi.
Masukan lainnya yang disampaikan adalah mengenai penyelenggaraan Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) di Agam. Wartawan berharap agar Diskominfo Agam dapat memfasilitasi pelaksanaan UKW di daerah, sehingga lebih banyak jurnalis yang memiliki sertifikasi kompetensi tanpa harus keluar daerah.
Selain UKW, wartawan juga mengusulkan agar studi komparatif bagi jurnalis dapat difasilitasi oleh Diskominfo Agam. Studi komparatif ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengalaman wartawan dalam melihat bagaimana daerah lain mengelola kemitraan dengan media.
Tak hanya itu, peningkatan kapasitas wartawan juga menjadi perhatian. Para jurnalis mengusulkan agar Diskominfo Agam dapat mengadakan pelatihan atau seminar jurnalistik secara berkala.
“Kami berharap ada lebih banyak pelatihan bagi wartawan, baik dalam bidang penulisan berita, fotografi jurnalistik, maupun penggunaan teknologi digital dalam dunia jurnalistik,” ujarnya.
Menanggapi berbagai masukan tersebut, Syatria menyatakan akan menindaklanjuti setiap usulan yang telah disampaikan.
“Semua masukan ini akan kami bahas lebih lanjut agar dapat diimplementasikan secara optimal. Kami ingin menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan antara pemerintah dan media,” ucapnya.
Diskominfo Agam juga berkomitmen untuk terus meningkatkan koordinasi dengan media demi penyebaran informasi yang lebih transparan dan akurat.
“Kami percaya bahwa media adalah mitra strategis dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, kami akan terus menjalin komunikasi yang baik dengan insan pers,” tutur Syatria. (*)