Kelima, pengenalan potensi alam beserta refleksi pelestariannya yang ada di dua nagari tersebut.
“PNW adalah iven sport tourism yang digagas dan digerakkan oleh komunitas akar rumput. Pada pelaksanaannya akan melibatkan anak nagari setempat. Ada partisipasi bermakna, sehingga rasa kepemilikan atas helatan ini muncul. Jadi tidak sebatas selebrasi,” jelas Novaldi.
Menurut Novaldi, setiap tempat punya narasinya. Melalui iven ini, peserta tidak hanya berjalan kaki melewati bentangan alam di dua nagari tersebut, tapi juga diajak untuk mengenal pengetahuan di balik yang terlihat mata, di setiap titik sepanjang perjalanan.
Tentang Pejalan Nagari Walk #2
Pejalan Nagari Walk (PNW) #2 akan menghadirkan beberapa program tambahan, di antaranya pasar rakyat yang menjual berbagai macam produk kuliner, kriya dan craft. Seluruh UMKM yang terlibat akan dikurasi.
“Kami menamakannya Lapak Nagari. Harapannya produk UMKM Nagari Koto Gadang dan Nagari Sianok Anam Koto tidak hanya diperkenalkan, tetapi program ini juga mendorong agar terjalin kerja sama berkelanjutan antara pelaku UMKM dengan peserta PNW #2. Ini salah satu cara untuk membuka peluang pasar. Karena selama ini, persoalan dari karya seni salah satunya soal distribusi,” ujar Program Manajer Pajalan Nagari Walk, Syukra Maulana.
Selain itu, juga ada talkshow yang akan melibatkan berbagai stakeholder. Mulai dari komunitas, akademisi, praktisi, budayawan, seniman dan pemerintahan. Talkshow yang akan dibahas seputar ekonomi kreatif dan optimalisasi kolaborasi antarsektor pariwisata.
PNW #2 kali ini dibuka tiga rute, yakni 5 KM, 10 KM, dan 20 KM. Setiap rute akan melewati perkampungan warga, landscape alam, dan tempat bersejarah. Peserta yang mendaftar nantinya akan mendapatkan t-shirt, snack dan air mineral, tote bag serta medali.