AGAM, HARIANHALUAN.ID- Pemerintah Kabupaten Agam mengajak seluruh masyarakat, termasuk para aparatur sipil negara (ASN), untuk lebih aktif memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan rumah sebagai sumber pangan keluarga.
Lahan kecil di sekitar rumah, menurut pemerintah, sangat potensial ditanami sayuran, buah-buahan, hingga tanaman obat yang bisa digunakan sehari-hari.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Agam, Rosva Deswira, menjelaskan bahwa pekarangan rumah bisa menjadi bagian penting dalam menopang ketersediaan pangan rumah tangga. Ia menyebutkan bahwa gerakan ini sebaiknya dijalankan secara perlahan namun konsisten dan terus berkelanjutan.
“Jadi, mari manfaatkan pekarangan di sekitar tempat tinggal kita sebagai sumber pangan keluarga. Lahan kecil di sekitar rumah bisa ditanami sayur, buah, atau tanaman obat yang bermanfaat, sehingga mudah didapat dan dikonsumsi setiap hari,” katanya, Minggu (20/4).
Rosva juga menambahkan bahwa pemanfaatan pekarangan tidak hanya mampu menghemat pengeluaran keluarga, tetapi juga menjadi langkah awal dalam memperkuat ketahanan pangan dari skala terkecil, yakni rumah tangga.
Menurutnya, dari halaman rumah, perubahan besar bisa dimulai: gaya hidup lebih sehat, lebih mandiri, dan lebih peduli terhadap lingkungan.
Ia menekankan bahwa inisiatif ini bukan hanya bermanfaat secara individu, tapi juga bisa membantu menjaga stabilitas ekonomi daerah. Dengan adanya pasokan pangan dari pekarangan, tekanan terhadap harga pasar bisa berkurang, sehingga turut mendukung pengendalian inflasi di daerah.
“Ini harus kita gerakkan bersama. Masyarakat bisa menanam cabai, bawang merah, dan sayuran lainnya di pekarangan atau lahan kosong minimal 20 batang per rumah tangga. Kepala OPD dan camat juga harus menginstruksikan seluruh pegawai untuk ikut serta. Wali nagari dapat mengajak masyarakat untuk aktif menanam,” terang Rosva.
Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa pangan lokal adalah aset penting yang sering kali terlupakan. Pangan lokal dinilai lebih bergizi, segar, mudah diakses, dan tentu saja ramah terhadap lingkungan.
“Dengan konsumsi pangan lokal, kita tidak hanya menjaga kesehatan keluarga, tetapi juga mendukung ekonomi petani dan pelaku usaha di sekitar kita. Ini merupakan langkah nyata menuju kemandirian dan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” pungkasnya. (*)