AGAM, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam dan Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi bakal menggelar event pacu kuda bertaraf open race. Kegiatan ini dijadwalkan akan berlangsung pada 11 Mei 2025 mendatang.
Persiapan menjelang pelaksanaan event bergengsi ini dibahas dalam pertemuan khusus antara Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, dan Bupati Agam, Benni Warlis, di kediaman Wali Kota Bukittinggi, pada Minggu (6/4) kemarin.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengungkapkan bahwa event pacu kuda ini merupakan bentuk sinergi antara dua daerah yang memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan budaya. “Banyak hal sebenarnya yang bisa kita dikerjasamakan dengan Pemkab Agam. Salah satunya pelaksanaan event pacu kuda ini,” ujar Ramlan.
Ia menekankan pentingnya persiapan matang, mengingat waktu pelaksanaan yang semakin dekat. Menurutnya, pembenahan lapangan pacu menjadi prioritas utama agar event dapat berjalan dengan lancar dan menarik perhatian wisatawan nantinya.
“Event dijadwalkan 11 Mei 2025. Tapi lapangan perlu pembenahan seperti pengecatan pagar dan lainnya,” jelasnya.
Ramlan juga berharap kolaborasi ini tak hanya dalam bentuk teknis pelaksanaan, namun juga dalam hal pendanaan dan penyediaan hadiah. “Baik dalam pembenahan lapangan maupun penyediaan hadiah nantinya. Untuk kepanitiaan langsung dari pemerintahan baik dari Kota Bukittinggi maupun Agam,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Agam, Benni Warlis, juga menyambut baik ajakan kerja sama ini. Ia menilai pacu kuda bukan hanya sekadar olahraga tradisional, namun juga bagian dari budaya dan daya tarik wisata yang bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
“Kita siap bekerja sama menggelar event pacu kuda, karena ini adalah alek kita bersama,” kata Benni.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkab Agam sendiri telah menyiapkan dukungan anggaran untuk membantu kelancaran acara.
“Terkait dukungan, Pemkab Agam sudah menyediakan anggaran yang nantinya dapat disesuaikan untuk pembenahan lapangan dan hadiah,” ujarnya.
Menurut Benni, sinergi antara dua daerah ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan perekonomian lokal.
“Kita siap bekerja sama. Karena ini juga akan berdampak kepada objek wisata baik di Bukittinggi maupun Kabupaten Agam dalam mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,” tutup Benni. (*)