Selain jalan kaki, PNW juga menghadirkan hiburan seni tradisi, lapak kuliner lokal, dan workshop kerajinan seperti sulaman serta perak Koto Gadang.
Sejumlah sanggar akan tampil menghibur, termasuk Tambua RMJ MTNI, Sanggar Palanta Gantiang, dan Panca Ragam Sakato dari Padang. Program Manager PNW, Syukra Maulana, mengatakan kegiatan ini juga menjadi ruang kolaborasi komunitas lokal.
“PNW adalah ruang belajar bersama. Dengan keterlibatan Pokdarwis, instansi kesehatan, dan kampus lokal, kita berupaya membangun sport tourism yang berkelanjutan,” ujarnya.
PNW juga memberi dampak ekonomi bagi warga. Sejumlah homestay di Koto Gadang sudah penuh terisi, sementara peserta lain memilih menginap di penginapan sekitar Bukittinggi dan Agam. Berbagai kebutuhan logistik pun dibeli dari pelaku UMKM lokal.
“PNW adalah bentuk gotong royong untuk memajukan nagari. Sehatnya dapat, ekonominya meningkat, budayanya dikenal,” kata Syukra.
Pendaftaran masih dibuka hingga 31 Mei 2025 melalui situs resmi: www.pejalannagariwalk.com. (*)