“Sebelumnya kami sangat kesulitan membawa hasil kebun karena kondisi jalan yang rusak berat, sehingga harga jual hasil panen pun menjadi rendah,” katanya.
Ia mengungkapkan Pemerintah Nagari Salareh Aia telah menganggarkan dana desa untuk pembangunan jalan hotmix sepanjang 450 meter pada 2024. Selain itu, pihaknya juga sudah mengajukan usulan pengaspalan jalan dalam forum Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan menyampaikan proposal ke anggota DPRD Agam.
“Mudah-mudahan tahun depan jalan ini sudah diaspal sehingga lalu lintas warga sekitar lebih lancar, sebab dengan kondisi jalan seperti sekarang, beberapa bulan ke depan pasti kembali rusak,” ujarnya.
Ia menyebut, Maua Hilia dihuni oleh 125 kepala keluarga dengan total penduduk sekitar 400 jiwa. Lahan pertaniannya mencakup sekitar 800 hektare.
Sementara itu, Anggota Fraksi Partai Demokrat Agam, Jondra Marjaya, menyatakan berencana mengalokasikan dana pokok-pokok pikiran (pokir) untuk pembangunan jalan tersebut pada 2027.
“Saya akan melakukan reses ke Maua Hilia guna menampung aspirasi warga terkait pembangunan jalan, dan pada awal 2026 nanti akan diusulkan masuk dalam pokir 2027,” katanya.
Ia menambahkan, sebelumnya sudah dua kali mengalokasikan dana pokok-pokok pikiran untuk pengerasan jalan tersebut, masing-masing sebesar Rp150 juta. Maua Hilia sendiri dikenal sebagai salah satu kampung tua di wilayah Salareh Aia. Di daerah ini terdapat sekolah dasar, masjid dan kehidupan ekonomi masyarakat yang bergantung pada hasil perkebunan.