Ia berharap, program KBA bukan hanya sekedar seremonial atau branding Corporate Social Responsibility (CSR). Tapi lebih jauh merupakan wujud untuk menciptakan lingkungan yang bersih, produktif, harmonis dan berdaya saing.
“Saya berharap program ini menjadi inspirasi dan model bagi yang lain, sehingga kita bisa menghasilkan inovasi untuk kedepannya. Saya yakin, dipilihnya Batang Palupuh sebagai KBA bukan tanpa asal, karena daerah ini memiliki budaya gotong royong yang kuat,” ucapnya.
Sebelum peresmian, rombongan berkesempatan mengunjungi UMKM Rafflesia Luwak Coffee dan menyeduh kopi luwak yang sudah terkenal tersebut. Selanjutnya, rombongan juga mengunjungi rumah dapur ulang dan melihat produk turunan sampah daur ulang. (*)