Nanda Wirawan Angkat Kembali Songket Canduang

Songket Canduang

Kepala UPTD Taman Budaya Sumbar bersama dengan Wali Nagari Canduang Koto Laweh dan Penerima Manfaat Dana Abadi Kebudayaan, Kemendikbudristek, Nanda Wirawan mengelar pertemuan di kantor wali nagari setempat, Sabtu (7/1/2023). Yursil

HARIANHALUAN.ID – Penerima Manfaat Dana Abadi Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Teknologi RI (Kemendikbudristek), Nanda Wirawan bersama dengan Dana Indonesiana Kemendikbudristek bakal menghidupkan kembali budaya tenun Songket Canduang dalam program Revitalisasi Songket Canduang.

Menurut Nanda Wirawan, program Rivitalisasi Songket Canduang nantinya akan dibagi dalam tiga tahap, yakni Revitalisasi Motif Canduang, Workshop Tenun Songkek Canduang dan pameran arsip dan dokumentasi Revitalisasi Songket Canduang.

“Tahap Revitalisasi Motif Canduang telah dilaksanakan tahun lalu, dengan bekerja sama dengan Studio Wastra Pinankabu,” kata Nanda Wirawan kepada Haluan di Kantor Wali Nagari Canduang Koto Laweh, Sabtu (7/1/2023).

Kemudian jelasnya, tahap selanjutnya Workshop Tenun Songket yang akan berlangsung dari tanggal 9 hingga 31 Januari mendatang di SMPN 2 Canduang.

Workshop ini akan diikuti sebanyak 10 orang peserta dari warga setempat dengan melibatkan dua orang ahli dan empat orang instruktur. Workshop ini akan berkolaborasi dengan Festival Alek Nagari Canduang Koto Laweh dan didukung pemerintahan nagari, komunitas seni tradisi dan masyarakat setempat,” ujar Nanda.

Selanjutnya, kata Nanda lagi, setelah mengikuti workshop kesepuluh peserta akan dilibatkan dalam proyek Revitalisasi Songket Canduang bersama dengan Studio Wastra Pinankabu. Proyek tersebut akan dilaksanakan pada Februari dan Maret mendatang. Kemudian pada Mei 2023 akan dilaksanakan pameran hasil Revitalisasi Songket Canduang di Galeri Taman Budaya Sumatra Barat.

Nanda berharap peserta workshop itu nantinya menjadi generasi penerus Songket Canduang kepada anak cucu di masa yang akan datang. Dan Songket Canduang dapat kembali berjaya di tanah air.

Nanda melihat, motif Songket Canduang tergolong unik jika dibandingkan dengan Songket lainnya di Sumbar. Salah satu keunikkannya terletak pada motif yang lebih besar. “Kalau Songket Pandai Sikek barisnya paling banyak 100 baris, tapi kalau Songket Canduang bisa mencapai 270 baris,” katanya.

Wali Nagari Canduang Koto Laweh, Syahhendra menyambut baik diselenggarakannya kegiatan Revitalisasi Songket Canduang. Ia melihat masyarakat sangat antusias, karena merupakan salah satu sumber ekonomi bagi masyarakat.

“Masyarakat kita sangat antusias untuk mengikuti workshop ini. Namun pesertanya sangat terbatas. Sehingga perlu dipilih orang yang betul-betul serius mengeluti bidang songket ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Sufriadi menyatakan kesiapannya mendukung kegiatan Revitalisasi Songket Canduang. Bahkan pihaknya akan memfasilitasi pameran hasil Revitalisasi Songket Canduang di Galeri Taman Budaya Sumatra Barat pada Mei mendatang. (*)

Exit mobile version