AGAM, HARIANHALUAN.ID — Akibat sering terjadinya pemadaman listrik, pendistribusian air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Antokan di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam sempat terganggu.
Direktur PDAM Tirta Antokan Agam, Hendri Chaidir menyebut, gangguan distribus air tersebut terjadi awal Juli kemarin. Akaibat pemadaman listrik yang terjadi hampir setiap hari, bahkan sampai tiga hingga empat kali sehari, tiga unit mesin pompa air tidak bisa berproduksi.
“Ketiga unit mesin pompa air tersebut saling terkoneksi. Apabila listrik mati di satu unit mesin pompa air, maka tidak bisa mengalir ke mesin kedua dan ketiga,” katanya pada Kamis (6/7).
Hendri menyebutkan, akibat kondisi itu maka pendistribusian air kepada 813 pelanggan di Unit Kecamatan Baso terganggu, karena persediaan air di bak penampung tidak terisi. “Pelanggan Unit Baso tersebut tersebar di Tabek Panjang, Sungai Janiah Nundang, Sungai Baringin, Biaro, Surau Labuan, dan seterusnya,” kata Hendri.
Dikatakan Hendri, dengan kondisi itu ia meminta maaf kepada pelanggan atas gangguan tersebut dan berusaha gangguan itu bisa diselesaikan. “Saya minta maaf, saya berusaha secepatnya bisa diselesaikan,” ujarnya.
Hendri mengatakan, PDAM Tirta Antokan Agam mengoperasikan mesin pompa air sampai 24 jam untuk mengantisipasi gangguan tersebut. Biasanya dari pukul 07.00 WIB sampai 15.00 WIB. Selain itu, mengatur pendistribusian air, yakni pagi, siang, dan sore hari agar 813 pelanggan bisa menikmati air dari PDAM Tirta Antokan.
Hendri menjelaskan, ke depan PDAM Tirta Antokan menyiapkan mesin pompa air cadangan untuk antisipasi ada pompa yang rusak.
Di sisi lain, pemerintah sedang menyiapkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional antara Agam dengan Bukittinggi. Ini merupakan program pemerintah pusat, dan PDAM telah mengirimkan datanya. “Apabila ini terwujud, maka bisa melayani beberapa kecamatan dan mesin pompa air itu dikurangi jam operasinya,” tuturnya. (h/per)