Persediaan Beras di Agam Dipastikan Aman Jelang Nataru

Pemeirntah daerah diminta untuk memperkuat upaya pencapaian swasembada pangan  dengan mengoptimalkan stok cadangan beras.

Pemeirntah daerah diminta untuk memperkuat upaya pencapaian swasembada pangan  dengan mengoptimalkan stok cadangan beras.

AGAM, HARIANHALUAN.ID — Persediaan beras di Kabupaten Agam dipastikan aman menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini lantaran Agam memiliki surplus beras karena produksi tahun ini lebih tinggi dibandingkan tingkat konsumsi masyarakat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam, Rosva Deswira menyebutkan, persediaan beras aman di Agam menjelang Nataru, walaupun ada sebagian lahan pertanian diserang hama wereng dan tikus. “Serangan hama wereng dan tikus tidak berpengaruh terhadap ketersediaan beras di Agam,” ujar Rosva pada Kamis (14/12).

Rosva mengatakan, Agam merupakan daerah surplus beras setelah produksi lebih tinggi dibandingkan konsumsi. Saat ini produksi padi di Agam mencapai 275.706,6 ton dengan luas panen 54.380 hektare selama Januari–Oktober 2023. Sementara tingkat konsumsi beras hanya 10,8 kilogram per kapita setiap bulannya.

“Produksi beras berlebih dari konsumsi warga, sehingga sisanya dipasarkan ke kabupaten atau kota di Sumbar, Riau, Jambi, dan provinsi tetangga lainnya,” kata Roswa.

Ia menyebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam memiliki cadangan pangan berupa beras sekitar 14 ton yang dititipkan ke Perum Bulog. Cadangan beras itu untuk mengantisipasi kelangkaan pangan di daerah saat terjadinya bencana alam, gagal panen, rawan pangan, atau faktor lainnya.

Namun saat terjadi bencana, bantuan beras berdatangan sehingga cadangan beras tersebut tidak pernah diambil. “Beras itu kami ambil saat terjadinya bencana alam dan gagal panen di Agam. Kami setiap tahun menambahkan cadangan beras itu,” tuturnya. (h/per)

Exit mobile version