Ia menerangkan, rakik-rakik adalah sebuah rakit (kendaraan apung) terbuat dari bambu yang dihiasi dengan lampu togok dan LED warna warni dan dirangkai menyerupai ornamen bangunan seperti rumah gadang, masjid, jam gadang dan ornamen lain.
“Event rakik-rakik ini sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Maninjau yang rutin dilaksanakan saat lebaran Idul Fitri,” ucapnya.
Pihaknya optimis ketiga event yang sudah dijadwalkan itu akan lebih ramai dari pada tahun sebelumnya, karena tahun ini banyak perantau yang pulang kampung.
“Mudah-mudahan event ini ikut diramaikan oleh ribuan pengunjung dari masyarakat maupun perantau yang pulang kampung, sehingga diharapkan dapat menggerakkan ekonomi UMKM di Maninjau,” jelasnya. (*)