Stasiun GAW Gelar Sekolah Lapang Iklim Tematik 

Stasiun GAW atau Global Atmosphere Watch mengelar sekolah lapang iklim tematik untuk warga Bukit Koto Tabang Kecamatan Palupuah di Kabupaten Agam

Stasiun GAW atau Global Atmosphere Watch mengelar sekolah lapang iklim tematik untuk warga Bukit Koto Tabang Kecamatan Palupuah di Kabupaten Agam

AGAM, HARIANHALUAN.ID – Stasiun GAW atau Global Atmosphere Watch mengelar sekolah lapang iklim tematik untuk warga Bukit Koto Tabang Kecamatan Palupuah di Kabupaten Agam.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Agam Andri Warman. Dalam kesempatan itu ia mengapresiasi sekolah iklim yang diselenggarakan oleh GAW.

“Keberadaan Stasiun GAW Koto Tabang karena telah banyak membantu masyarakat Agam dalam menjaga lingkungan. Kami mendukung kegiatan sekolah lapang iklim tematik untuk menambah wawasan masyarakat tentang lingkungan,” kata Andri Warman.

Kepala Stasiun GAW atau Pemantau Atmosfer Global Koto Tabang, Sugeng Nugroho mengatakan, kegiatan sekolah lapang iklim tematik diikuti sebanyak 50 orang peserta terdiri dari pada para petani, peladang dan tokoh masyarakat serta instansi terkait.

Menurut Sugeng, kegiatan sekolah lapang iklim tematik bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang  mengelola lahan dengan baik tanpa harus membakar lahan.

Ia berharap sekolah lapang iklim tematik itu akan memberikan manfaat untuk meningkatkan sinergitas antara Stasiun GAW Koto Tabang dengan masyarakat dalam meningkatkan pemahaman tentang perubahan iklim dan kualitas udara.

Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG yang diwakili Siswanto, mengatakan perubahan iklan bukan persoalan global lagi namun telah menjadi persoalan lokal. Salah satu dampak dari perubahan global adalah seringnya bencana galodo di daerah.

Menurut Siswanto, pengukuran rumah kaca yang dilakukan Stasiun GAW memberikan arti penting sebab akan menjadi salah satu data yang dipakai oleh Badan Metrologi dunia untuk menentukan ambang atau pengukuran gas rumah kaca setiap tahun.

“Kita harapkan sekolah lapangan ini dapat memberdayakan masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap iklan dan lingkungan. Jika masyarakat mampu menjaga iklan di sekitarnya. Maka iklim itu akan menjaga masyarakat sekitar,” ungkap Siswanto.(*)

Exit mobile version