AGAM, HARIANHALUAN.ID- Seratusan massa aksi pendukung salah satu pasangan calon menggeruduk kantor KPU Agam. Massa melakukan demonstrasi lantaran tidak menerima hasil penetapan Pilkada karena merasa dicurangi dalam perhitungan surat suara.
Massa aksi terus berusaha masuk ke kantor KPU Agam. Massa terus bertambah banyak dan makin memanas. Tim Negosiator dan Dalmas Polres Agam makin terdesak sehingga tidak mampu membendung massa aksi yang semakin anarkis.
Melihat kondisi yang demikian, Komandan Kompi memerintahkan pasukan dalmas untuk melakukan desak dan dorong maju yang bertujuan memberikan shock dan peringatan kepada massa agar berhenti melakukan aksi dan membakar ban.
Namun bukannya berhenti, massa bertambah anarkis. Petugas APAR yang memadamkan api mendapat perlawanan dari massa dengan melakulan pelemparan batu. Karena siatuasi semakin chaos, pihak keamanan mulai menembakkan gas air mata.
Tembakan gas air mata menyebabkan konstrasi massa aksi buyar. Di tengah kerumunan tampak massa aksi yang terinjak dan terluka. Mereka yang terluka segera mendapatkan pertolongan dari Dalmas.
Hal demikian tidak membuat massa aksi bubar, mereka makin anarkis dan terus melempari petugas dengan batu. Di tengah situasi yang makin mencekam, satu orang yang disinyalir menjadi provokator berhasil diamankan pihak kepolisian.
Massa mulai membubarkan diri setelah mendapatkan semprotan air dari mobil water canon Polres Agam. Namun di balik bubarnya demonstrasi, massa aksi yang terprovokasi kembali melakukan pengrusakan fasilitas umum. Aksi tersebut dapat dibendung tim Raimas Polres Agam.