AGAM, HARIANHALUAN.ID – Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama menyebut, Universal Health Converage (UHC) di Kabupaten Agam saat ini baru mencapai 93 persen dari 95 persen yang disyarakatkan.
UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promoti, preventif, kuratif dan rehabilitasi bermutu dengan biaya terjangkau.
“Masih ada kekurangan dua persen yang harus dicapai Kabupaten Agam di tahun ini. Sehingga tahun depan tidak ada lagi masyarakat Kabupaten Agam yang tidak tercover oleh BPJS Kesehatan,” kata Ade ketika mengelar sosialisasi tata kelola pelayanan kesehatan bersama dengan Dirjend. Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI di Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Sabtu (24/8/2024).
Dijelaskannya, tidak semua masyarakat di Kabupaten Agam yang dapat dibiayai pemerintah jika masih ada masyarakat mampu mendapatkan bantuan iuran BPJS kesehatan dari pemerintah. Sebab, konsep BPJS Kesehatan adalah gotong royong. Masyarakat mampu mensubsidi masyarakat tidak mampu diluar pembiayaan pemerintah.
“Alhamdulillah, tahun kemarin kita boyong dari APBN untuk penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan di Kabupaten Agam sebanyak 18 ribu orang,” ujar Ade Rezki Pratama politisi Partai Gerindara.
Ade melihat, potensi masyarakat Sumbar terserang penyakit jantung, diabetes dan kolesterol sangat tinggi. Karena dipengaruhi oleh pola hidup, seperti makan dan minum yang tidak terkontrol.
Menurut Ade, 90 persen penyakit di dalam tubuh manusia berasal dari ketidakhati-hatian dalam mengontrol makanan dan minuman. Sedangkan 10 persennya berasal dari eksternal. “Itu lah salah satunya kenapa Rumah Sakit (RS) Otak berdiri di Bukittinggi,” ujarnya.