BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) atau Kebun Binatang Bukittinggi kembali mencatat momen penting dalam pelestarian satwa langka dengan lahirnya sepasang bayi harimau Sumatera.
Kelahiran ini menjadi momen istimewa dan menjadi bukti nyata keberhasilan konservasi satwa langka yang dilakukan oleh TMSBK.
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau yang lebih dikenal sebagai Titiek Soeharto, berkesempatan hadir langsung di TMSBK pada Sabtu, 21 Juni 2024, untuk memberi nama kepada sepasang bayi harimau tersebut.
Dalam acara resmi yang berlangsung di kompleks kebun binatang, Titiek Soeharto juga menandatangani sertifikat kelahiran kedua satwa langka itu.
“Saya merasa terhormat diberi kesempatan untuk memberikan nama harimau Sumatera yang lahir di kota ini,” ujarnya dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Titiek menjelaskan makna nama yang ia berikan untuk kedua anak harimau tersebut.
“Yang laki-laki diberi nama Rizki Kinantan karena merupakan anugerah rizki dari Allah bahwa ada harimau langka, harimau Sumatera yang langka bisa lahir di kebun binatang Bukittinggi ini,” katanya.
“Kemudian yang harimau wanita saya kasih nama Lestari Kinantan. Dengan harapan agar Harimau Sumatera ini bisa hidup terus, ada terus, lestari sepanjang masa,” sambungnya.
Pemberian nama ini menjadi simbol harapan dan doa agar kelestarian harimau Sumatera bisa terus dijaga dan dikembangkan, terutama di TMSBK yang memiliki peran penting dalam pelestarian satwa endemik Pulau Sumatera ini.
Dokter hewan yang menangani satwa di TMSBK, drh. Yoli Zulfanedi, menjelaskan bahwa proses kelahiran berlangsung alami dan kedua anak harimau berada dalam kondisi sehat.
“Kelahiran harimau ini lahirnya pada tanggal 3 Mei 2024 dari pasangan Bujang Mandeh (jantan) dan Mantagi (betina). Dia (bayi harimau) berjenis kelamin jantan dan betina,” ucapnya.
Menurut drh. Yoli, meskipun jarak kelahiran antara Banun Kinantan dan Rizki serta Lestari hanya lima bulan, induk harimau menunjukkan perilaku keibuan yang baik dan mampu merawat anak-anaknya dengan baik.
Saat ini, ketiga anak harimau tersebut masih dalam fase tumbuh kembang awal dan menjadi perhatian khusus tim medis TMSBK.
Rizki dan Lestari Kinantan direncanakan akan diperkenalkan secara terbuka kepada masyarakat setelah masa adaptasi selesai dan keduanya dianggap cukup kuat untuk tampil di kandang observasi.
Sebagai kebun binatang tertua di Sumatera Barat, TMSBK terus berkomitmen menjadi pusat edukasi dan konservasi yang mengedepankan kesejahteraan satwa dan partisipasi publik dalam pelestarian satwa langka nasional. (*)