“Saya tidak perlu membayar sama sekali. Semua layanan selama di rumah sakit ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Saya merasa sangat bersyukur,” ucap Rani.
Ada satu hal yang menarik menurut Rani, ia mengaku tidak merasakan adanya perbedaan pelayanan antara dirinya sebagai peserta JKN dengan pasien umum lainnya.
“Saat dilayani di ruang inap, saya tetap mendapatkan pelayanan yang baik dari tenaga kesehatan, tidak ada perbedaan. Saya tetap dilayani dengan ramah bak pasien umum lainnya. Maka dari itu, saya merasa memang Program JKN salah satu program yang menjawab kebutuhan masyarakat terkhusus bagi yang sedang sakit,” ujarnya.
Melalui pengalaman tersebut, Rani semakin menyadari pentingnya menjadi peserta JKN dan memahami prosedur yang berlaku. Menurutnya, keikutsertaan dalam program jaminan kesehatan seperti JKN memberi ketenangan tersendiri, terutama dalam menghadapi situasi darurat.
“Apa salahnya kita mendaftar menjadi Program JKN, ibarat kata sedia payung sebelum hujan. Karena kita tidak pernah tahu kapan akan sakit, sudah saatnya masyarakat kita paham akan salah satu program pemerintah ini. Sekali lagi, dengan Program JKN saya dan keluarga bisa fokus pada pemulihan tanpa harus memikirkan biaya pengobatan,” tutur Rani dengan nada semangat.
Selain itu, sebagai anak muda yang tumbuh di era yang serba digital, Rani mengaku sudah mengenal Aplikasi Mobile JKN yang merupakan salah satu kanal layanan non tatap muka yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan.
Ia menceritakan tentang beberapa fitur yang ada di Aplikasi Mobile JKN yang dinilai sangat membantunya sejauh ini.
“Saya menggunakan beberapa fitur yang ada di Mobile JKN, khususnya seperti antrean online, skrinning riwayat kesehatan dan lain-lain. Saya rasa aplikasi ini sudah sangat bagus, mungkin next jika boleh saran ditambahkan notifikasi bagi peserta yang memiliki jadwal rujukan ke faskes tingkat lanjut, karena barangkali banyak peserta yang lupa akan jadwal rujukan mereka sendiri. Namun overall ini sudah sangat amat membantu dan mudah untuk digunakan oleh setiap kalangan,” tutur Rani. (*)