“Bagi saya sendiri yang sangat dibutuhkan sejauh ini adalah fitur antrean online. Jadi saat mau berobat, cucu saya hanya perlu mengambil antrean dari rumah saja. Saya sempat heran kenapa saat itu ia sudah bisa tahu antrean nomor sekian, ternyata benar saja, hanya melalui Mobile JKN, saya tidak perlu pusing lagi antre di faskes,” ucapnya.
Kartini menilai, kehadiran Program JKN bukan hanya meringankan beban biaya, tetapi juga memberikan ketenangan saat jatuh sakit. Ia tidak lagi mengkhawatirkan biaya besar jika tiba-tiba sakit atau membutuhkan tindakan medis.
“Kalau harus bayar sendiri tentu berat sekali, saya tidak sanggup. Dengan JKN apalagi saya yang dibayarkan oleh pemerintah iurannya, semua jadi lebih mudah, dan saya bisa lebih tenang dalam menjalani hari-hari,” ujarnya dengan nada haru.
Bagi Kartini, pelayanan yang diterimanya selama menjadi peserta JKN tidak pernah dibedakan dengan pasien umum lainnya. Ia merasa tenaga kesehatan tetap ramah dan profesional, meskipun ia terdaftar sebagai peserta penerima bantuan iuran. Hal ini membuatnya semakin yakin bahwa program JKN benar-benar hadir untuk seluruh lapisan masyarakat.
“Saya dilayani dengan baik, ramah dan cepat. Tidak ada bedanya dengan pasien lain. Ini yang membuat saya semakin percaya diri menggunakan JKN. Saya berharap program ini terus ada, karena masyarakat kecil seperti saya sangat amat terbantu,” katanya.
Kartini juga mendorong masyarakat yang belum menjadi peserta JKN agar segera mendaftar, karena manfaat yang didapat jauh lebih besar dibandingkan dengan iuran yang dibayarkan. Apalagi bagi peserta PBI yang sepenuhnya ditanggung pemerintah. Ia percaya, semakin banyak masyarakat yang ikut serta, semakin kuat pula prinsip gotong royong yang menjadi dasar program ini.
“Program ini sangat penting, tidak hanya untuk saya pribadi, tapi juga untuk seluruh masyarakat. Semua orang bisa saja sakit, tidak ada yang tahu kapan itu terjadi. Dengan adanya JKN, kita punya jaminan dan tidak perlu lagi bingung soal biaya. Saya ingin semua orang merasakan manfaat yang sama,” tutur Kartini. (*)